Salah satu stimulus terjadinya metanoia adalah pengalaman traumatis yang tidak ingin dialami kembali. Tetapi metanoia lajimnya terjadi melalui perubahan atau pergeseran kerangka berpikir seseorang, yang kemudian akan mempengaruhi sikap dan tindakannya.
Jika ada pandangan yang mengatakan hukuman pisik seperti memukul atau mencubit bukan merupakan satu-satunya langkah terbaik untuk merubahan perilaku atau tindakan seseorang, hal itu logis dan masuk akal, sehingga ada baiknya jika kebiasaan memukul siswa sebagai hukuman dihindari, bahkan ditiadakan.
Perubahan perilaku atau tindakan terjadi karena adanya perubahan cara berpikir seseorang, baik karena ada dorongan dari luar diri seseorang, maupun perubahan cara berpikir yang terjadi karena muncul keinginan dan kesadaran dari dalam diri seseorang. Singkatnya, ada adagium yang berkata "Jika ingin merubah tindakan seseorang, rubah lah terlebih dahulu cara berpikirnya."
Dalam pelatihan sumber daya manusia sering juga disampaikan ungkapan seperti ini,
 "hati-hatilah dengan pikiranmu karena hal itu akan mempengaruhi sikap dan ucapanmu, rubahlah sikapmu karena itu akan mempengaruhi tindakanmu karena hal itu akan mempengaruhi nasibmu, dan ubahlah cara berpikirmu agar berubah nasibmu".
Artinya jika ingin melakukan perbaikan perilaku atau tindakan hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah cara berpikir "mindset change" seseorang karena perubahan cara berpikir akan merubah sikap dan tindakan seseorang.
Mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau pemikiran yang dimiliki seseorang, yang menentukan cara seseorang memahami diri dan dunia, serta mempengaruhi pola tindakannya. Karena merupakan suatu kepercayaan, maka sangat diyakini kebenarannya oleh seseorang, dan sering dipertahankan karena merasa sudah nyaman dengan keyakinan itu (Comfort Zone).
Untuk melakukan mindset change memang bukan merupakan pekerjaan yang mudah karena hal itu akan mengganggu comfort zone seseorang, dan sangat mengganggu rasa nyaman seseorang.
MINDSET GROWTH
Untuk meraih kehidupan lebih baik dan untuk mencapai prestasi gemilang, seseorang harus mampu melakukan perubahan cara berpikir dan tindakan sesuai dengan tuntutan ruang dan waktu. Manusia dituntut memiliki pola pikir yang berkembang.
 Pola pikir yang hanya diam di tempat atau berpikir sempit, penyebab utama menyebabkan seseorang mengalami kegagalan dalam hidup dan tidak mampu meraih prestasi. Â