Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mencermati Kerasnya Kontestasi Pemilu Malaysia dan Arah Penentuan Perdana Menteri

20 November 2022   23:19 Diperbarui: 25 November 2022   23:44 1305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perebutan Perdana Menteri Malaysia akan tetap sengit di tengah kompetisi keras para politisi senior yang tidak akur. (Sumber: the malaysian insight)

Tidak dapat dipungkiri bahwa Mahattri Muhammad, Anwar Ibrahim dan Muhyiddin Yassin merupakan pihak oposisi bagi UMNO bahkan dianggap sebagai kompetitor karena ada pengalaman buruk sebelumnya.

Muhyyidin Yassin sendiri kecil kemungkinan melakukan koalisi dengan Barisan Nasional, sedangkan Anwar Ibrahim memiliki peluang koalisi dengan Barisan Nasional dan telah melakukan pertemuan untuk menjajaki pembentukan koalisi, Tapi beberapa saat setelah pertemuan antara Anwar Ibrahim dengan Barisan Nasional, muncul pernyataan dari salah seorang petinnggi Barisan nasional yang menyatakan mereka tidak mungkin koalisi dengan Anwar Ibrahim, dan memilih posisi sebagai oposisi bagi UMNO.

Barisan Nasional yang di dominasi UMNO memag kalah dan tidak layak mengusulkan nama calon Perdana Menteri tetapi posisinya sangat berarti dalam memenuhi syarat mengusulkan nama Perdana Menteri.

Barisan Nasional sangat berarti bagi Anwar Ibrahim tapi Barisan Nasional bermanuver dengan sikap antara mau dan tidak mau.

Oleh karena itu sangat menarik mencermati arah perkembangan atmosir kehidupan politik Malaysia ke depan dengan mencermati arah dan sepak terjang para politisi yang disebut diatas.

Kita cermati bersama kemana gerangan arah angin hendak berhembus beberapa hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun