Mohon tunggu...
Daud A Gerung
Daud A Gerung Mohon Tunggu... lainnya -

Seperti senja, pendiam, tetapi menyenangkan.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosok Seorang Ibu di Mata Aburizal Bakrie

15 Januari 2014   17:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:48 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548).

Aburizal Bakrie atau biasa disapa ARB, merupakan calon presiden partai Golkar yang potensil memenangkan pilpres 2014. Pelan namun pasti popularitas dan elektabilitas ARB semakin menanjak seiring dengan kegiatan road show yang diadakan oleh ARB ke pelosok negeri.

Selain menjadi Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie juga dikenal sebagaipribadi yang ramah dan penuh dedikasih. ARB adalah sosok yang sangat menghormati Ibunda dan juga menyayangi keluarga. Sebagai bentuk penghormatan kepada kedua orang tuanya, ARB tidak seganmenjadikan kedua figur orang tuanya sebagai contoh untuk memotivasi generasi muda. Bahkan dalam salah satu iklannya ARB menyerukan untuk mengajak masyarakat menghormati seorang ibu.

Kehilangan seorang Ibu jelas membuat ARB sedih. Ketika tampil menjadi tamu dalam acara "Sahur Bareng Mamah"yang diasuh Mamah Dedeh, ARB berkisah tentang Ibunya. Aburizal tampil pada edisi Minggu 29 Juli 2012 (dua tahun lalu).

Dalam acara itu ARB, begitu dia disapa, berkisah tentang pesan sang Ibunya sebelum wafat. Ibunya meminta agar ia tidak mau menjadi calon presiden. "Sewaktu ibu saya hidup, beliau tidak pernah mau melihat saya jadi calon presiden. Ibu saya dulu paling takut, kalau saya jadi presiden takut dikata-katain orang," katanya.

ARB menyimpan rapat pesan ibunya itu. Ia memahami isi hati seorang ibu yang tak ingin melihat anaknya mengalami masalah. "Beliau bilang, kalau mau jadi presiden lebih baik saat beliau sudah meninggal. Jadi beliau baru izinkan saya jadi calon presiden sekarang," kata ARB tercekat.

ARB tak pernah cerita soal penolakan ibunya. Baru di hadapan Mamah Dedeh kisah itu dibuka."Sekarang saya sudah dapat restu untuk maju" ujarnya.

Dalam kesempatan yang lain, ARB mengatakan pesan sang ibu. "Pesan ibu saya, untuk membantu orang-orang yang kurang mampu, kepada saudara mudah-mudahan nasihatnya, amal baik, puasa, dan semua yang disampaikan bunda kami diterima, dan kiranya ada kesalahan beliau, semoga diampuni, bila ada utang beliau, kami siap menebusnya," kenang ARB.

ARB sangat menghormati ibunya. Ketika kasus Lapindo (terjadi), sekalipun tidak salah ia diminta membayar oleh ibu, Kemudian capresjuga tidak boleh diumumkan sebelum ibunya meninggal. Berikut pernyataan ARB tentang sosok seorang Ibu:


“Ibu itu mengandung kita 9 bulan 10 hari. Membesarkan kita, mendidik kita, memberitahuan kita mana yang baik mana yang buruk. Itu seorang ibu. Sorga dibawah telapak kaki ibu. Saya sangat percaya apa yang dikatakan oleh ibu saya dan itulah yang terbaik dan dikehendaki oleh Allah SWT. Dia adalah seorang perempuan Sama juga dengan anak saya yang perempuan. Karena dia sayang, dia tahu ayahnya tidak begitu, (bagi ibu) dia tahu anaknya tidak begitu,dia merasa sedih.

Dan jika kita punya alasan lain, kita sampaikan. Seperti saya menerangkan kenapa saya mau jadi presiden. Saya menerangkan karena pengalaman saya sebagai Menko Kesra. Saya tahu masih banyak masalah yang belum diselesaikan.Dan tidak banyak orang diberi kesempatan untuk mempunyai pengalaman seperti saya.”

Selain itu, Kekuatan dari keluarga Bakrie adalah persatuan dari anak-anaknya Bakrie. Yang sangat menyedihkan adalah kalau keluarga ribut, antara ibu dengan bapak, (ibu) dengan anak,antara anak dengan anaknya yang lain ribut karna harta.Maka kalau itu terjadi segalanya akan runtuh. Di keluarga pun selalu ada yang lebih berada dan yang memiliki kekurangan.Kunci daripada kemampuan itulah semua, saya jugajadikan peraturan perusahaan,adalah pendidikan formal.Orang yang tidak berpendidikan akan mencari uang, tapi orang yang berpendidikan akan mencari sukses. Bedanya adalah yang satu mencari sukses, yang satu mencari uang.Dia sukses mengakibatkan uang datang kerena sukses. Dia tidak cari uangnya tapi cari suksesnya.Kalau misalnya (cuma cari uang)dia mencatut saja, sudah dapet uang.Tapi bukan suksesnya. suksesnya di depan, misalnya lapangan kerja yang besar.kan moto ayah saya “satu sen daripadausaha group keluarga Bakrie, harus berguna bagi masyarakat”, tutur ARB.”

Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfaat untuk menghapuskan dosa-dosa. Artinya, berbakti kepada ibu merupakan jalan untuk mendapatkan ridho-Nya.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun