Selain unsur promosi, tiga unsur bauran pemasaran lainnya juga perlu diperhatikan, yakni: (1) produk (kualitas dan manfaat yang diterima pemilih, ketika si caleg telah menjadi anggota legislatif); (2) harga (pengorbanan yang diberikan oleh pemilih untuk mengaksesnya nanti); dan (3) tempat/saluran distribusi (parpol tempat seseorang menjadi caleg dan dapil dimana ia berada). Secara teoretik, dikatakan bahwa apabila semua unsur (prohatempro) sudah diperhitungkan dengan matang, lalu dikelola dengan baik, maka akan semakin membuka peluang untuk mencapai tujuannya.
Dilihat dari analogi unsur-unsur bauran pemasaran (prohatempro) tersebut, tentu setiap caleg memiliki keunggulan pada satu atau dua unsur, namun bisa lemah pada unsur yang lain. Karena itu hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana memberdayakan unsur yang lemah agar mampu bersinergi dengan unsur-unsur yang sudah siap. Perlu juga diperhitungkan bahwa pengelolaan semua unsur itu membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya yang mesti memadai. Siapapun caleg yang mampu dan cerdas mengelola semua itu dengan baik, maka peluang untuk mencapai tujuannya akan semakin besar.
Selamat berjuang sahabatku para caleg...!
Berjuanglah untuk kebaikan, kesuksesan sedang menantimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H