3. Membuat komunitas hijrah para kaum LGBT yang sudah bertaubat dengan tujuan meneguhkan hati dalam hijrahnya, juga sebagai media dakwah kepada kaum LGBT yang masih terjebak dalam perilaku tersebut untuk mengajak mereka kembali kepada fitrah yang telah ditentukan oleh Allah Swt.
Perilaku LGBT bukanlah fitrah manusia. Loh tapi kan itu pemberian Tuhan?
Logika yang sering dipakai pelaku dan pendukung LGBT. Prof. Mahfud MD pernah membalik logika ini dengan mengatakan "Jika LGBT pemberian Tuhan, apakah babi, anjing, minuman keras bukan pemberian Tuhan? Ya, semuanya pemberian Tuhan tapi kita harus menjauhi hal-hal tersebut dan bukan malah sebaliknya.
Selagi hal itu tidak merugikan orang lain kenapa harus dilarang?
Justru hal itu banyak merugikan orang lain, apakah pelaku LGBT lupa bahwa ia punya keluarga, sahabat, tetangga dsb. Bayangkan perasaan orang tua ketika anak yang ia didik dengan penuh cinta dan kasih sayang kecil sejak menjadi seorang gay, lesbi, transgender. Sungguh betapa sakitnya perasaan orang tua yang menginginkan anaknya tumbuh dengan masa depan yang cerah namun malah sebaliknya.Â
Begitupun dengan kehidupan sosial masyarakat yang pasti akan terganggu, ada sebuah pepatah bijak mengatakan "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung".Â
Dimanapun seseorang berada tentu harus menghormati adat, kebiasan dan nilai-nilai di lingkungan masyarakat tersebut. Sedangkan lingkungan sosial masyarakat Indonesia selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, kesopanan, tata krama dsb. dan perilaku LGBT jelas bertentang dengan nilai-nilai tersebut.
Pada akhirnya berbagai macam pembenaran terhadap perilaku LGBT tetap akan kalah dengan banyaknya kemudharatan yang dihasilkan. Selama orang-orang benar berani menyuarakan kebenaran, maka InshaAllah kebenaran akan selalu tegak di tengah terpaan berbagai kebathilan.Â
Terimakasih..
Semoga Bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H