Mohon tunggu...
Enjeng  Chireghar D.
Enjeng Chireghar D. Mohon Tunggu... -

Manis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Demi Kenikmatan Kami Membuka nya.. yess..

18 April 2016   11:34 Diperbarui: 20 April 2016   14:33 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam 04.00,  aku sudah bangun dan langsung buru-buru mandi, dan semangat membangunkan teman-temanku yang memang sengaja mereka datang dari kampung untuk jalan-jalan menikmati cipta an Sang Khalik..Yang Maha Kuasa.. Bangun.. Bangun...Bangun...Kereta nya jam 09.00. Belum dari sini ke Stasiun. Aku membangunkan teman-temanku satu persatu. 

Tanpa memperdulikan tidur mereka yang lelap,karena perjalanan dari kampungku ke Kota ini memakan waktu 12 jam. Sungguh sangat melelahkan. Jam 08.00 waktu setempat, kami berempat sampai di Stasiun yang di tuju. Aku langsung masuk antrian panjang untuk membeli Tiket Kereta. Waww.. Antrian yang sangat panjang, Tidak tanggung-tanggung antrian ku.. Antrian untuk Tiket berdiri, tidak untuk Tiket duduk. Soalnya Tiket yang untuk duduk sudah habis dari jam 07.30wib tadi pagi. 

Alhamdulillah.. Ya Allah.. Terima kasih.. Ibu-ibu di sebelahku menawarkan Tiket duduk untuk 3 orang, si Ibu tidak jadi naik Kereta di karenakan saudara nya tidak jadi datang. Yaah.. Lumayanlah..nanti bisa gantian duduk bathinku, aku tinggal antri tiket berdiri satu lagi. Hap.. Antrian yang mantap. Banyak yang mundur karena tidak mau berdiri. Tepat jam 09.00wib. Tut.. Tut..Tut.. Tut.. Tut.. Kereta melaju ke tujuan kami. Dan di kereta ini lah kejadian itu terjadi. Di pagi yang terangi Sang Surya yang panasnya sampai ke dalam kereta. Oh..panas nya... Entah sengaja atau tidak kalimat itu keluar dari mulut gadis cantik yang duduk di sebelahku, yang persis di dekat jendela. Oh Tuhan.. Sungguh aku tidak kuat melihat gadis secantik ciptaan Mu kepanasan. 

Aku melirik tangan nya yang pelan-pelan membuka sedikit demi sedikit. Tapi aku, aku tidak kuat melihat kelemahan tangan nya yang tidak berhasil membukanya. Dan aku pun memintanya menyandar sedikit ke bangku, agar aku bisa membuka nya pelan-pelan. Dan aku pun beraksi. Kami pun sama-sama beraksi, walaupun saling tidak mengenal satu sama lain. Hanya senyuman perkenalan kami. Oh no... Oh.. Mantappp.. enak bangattt..Yess.. Aaahh.. keren... Sama-sama kami terbuai dengan kenikmatan masing-masing. Hingga sang Petugas kereta datang memarahi kami. 

"Ma'af..ini kereta pake Ac tidak boleh membuka jendela Kereta" Lirik sang Petugas ke gadis yang duduk di dekat jendela. Bukan saya pak, kata si gadis sambil mematikan HP seluler nya yang asyik menikmati angin sepoi-sepoi, dan sekali-kali memotret pemandangan yang indah sepanjang perjalanan PADANG PARIAMAN.. Aku hanya bisa  bergumam dalam hati, MA'AF PAK, KAMI TERPAKSA MEMBUKANYA karena kacanya buram pak, pemandangannya kurang jelas. Ternyata kenikmatan yang kami rasakan cuma sebentar saja. 

Akhir nya perjalanan kami pun sampai di Kota Pariaman. Kami lanjutkan ke Pulau Angso 2, sementara si gadis cantik, aku kehilangan jejak nya. Semoga suatu sa'at nanti kita di pertemukan lagi.. Amin..[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun