Minggu demi minggu saya lewati… sambil terus belajar meyakini kebenaran Firman Tuhan sebagai satu-satunya pegangan dalam hidupku. Saya tidak putus-putusnya memilih untuk memprioritaskan Tuhan dalam hidup.
Liana juga mempunyai kisahnya sendiri. Begini kisahnya:
Diusia 12 tahun, kami sekeluarga pindah dari Jakarta ke Bekasi. Jarak Jakarta – Bekasi waktu itu adalah dua jam perjalanan. Sekolah masih di Jakarta, Gereja juga. Pulang sekolah biasanya saya harus cepat-cepat pulang, jelas kalau tambah sore bakal kena macet bahkan tidak bisa naik bis yang penuh melulu. Beraktifitas di gereja juga susah.
Memasuki dewasa muda, saya rindu mengenal Tuhan lebih lagi. Saya berdoa,“Tuhan saya tahu ada KTB setiap malam minggu di sebuah gereja di Jakarta, saya ingin sekali ikut. Kalo boleh…saya pengen pindah rumah supaya bisa dekat gereja.” Apa yang Tuhan perbuat? Saya belajar mengenal Tuhan yang hidup. Permohonan yang kelihatannya tidak mungkin, tapi Dia memberikan seperti yang kuminta. Kami balik ke Jakarta waktu saya kuliah tingkat 1!
Sejak pindah rumah, tak pernah kulupakan janji yang telah kunyatakan pada Tuhan. Saya harus ikut KTB!
Eh, satu kendala yang menghadang adalah “pacar”. Dia selalu mengajak saya pergi malam minggu, nonton, ke mal, jalan-jalan ….Saya ajak ikut KTB, tidak mau. Tapi, tekad saya bulat, janji adalah janji. Apalagi janji ke Tuhan…saya tidak berani mengingkari. Apapun resikonya, saya akan bayar. Dia ingin memberikan jauh lebih baik dari apa yang pernah saya pikirkan…Saya percaya, Tuhan menantikan ketaatan saya.
Si “pacar” yang melarang ke gereja, ternyata bukan pria setia. Dia memilih mengisi malam minggunya dengan wanita lain. Bayangkan kalau itu terjadi di dalam pernikahan??????
Sakit hati, broken heart… semua saya lalui bersama Tuhan. Teman-teman dan pembimbing KTB, semua memberikan dukungan yang luar biasa. Mereka menguatkan iman saya.
Kemudian…di gereja tersebut, bertemulah saya dengan seorang pria yang sungguh mencintai Tuhan. Diapun rutin KTB saban minggu, bahkan saat itu dia baru saja menjadi pemimpin kelompok. Dalam pertemuan KTB dia suka sekali bertanya akan firman Tuhan. Terlebih dia berhasil juga dalam karirnya, plus seorang yang benar-benar menyenangkan….dia membuat saya jatuh cinta.
Sudah 14 tahun kami menikah sampai hari ini, …saya masih selalu mengucap syukur pada Tuhan. Dia membuktikan janji-Nya lagi: Carilah dahulu kerajaan Allah dan Kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu!
Demikian kisah kami berdua.