Menginjak pembicaraan ke arah hobi dan pekerjaan yang digelutinya mas Jamal mengawali dengan menceriterakan bahwa sejak SD sangat suka bermain dengan sepeda BMX bahkan pernah bercita cita menjadi atlit sepeda BMX, akan tetapi seiring berjalannya waktu dimana kehidupan juga berubah, maka berubah pula keinginannya, yaitu ingin menjadi seniman.Â
Walaupun demikian kecintaannya pada sepeda tetap terus terbawa hingga saat ini bahkan dunia sepeda sepertinya tidak bisa lepas dari kehidupannya karena selain sebagai hobi juga menjadi ladang bisnis di mana mas Jamal menjual sepeda vintage, sepeda antik dan klasik dari Jepang; juga sepeda sepeda bekas yang di-touchup ulang dan kemudian dijual untuk menambah ekonomi keluarga jika pekerjaan sebagai seniman sedang sepi.
Nah dengan menekuni dunia sepeda inilah kemudian banyak muncul ide ide segar dari mas Jamal, ide multifungsi sepeda, di mana sepeda bisa menjawab dan menjadi solusi baru yang menjawab perkembangan jaman, menjawab modernitas dalam arti yang sesungguhnya.
Diawali dengan menekuni dunia kustom sepeda bersama teman temannya. Merancang dan membangun sepeda dengan kebutuhan dan peruntukan khusus. Beberapa karya sepeda kustom rancangan mas Jamal  dan teman teman di antaranya adalah :
Boekoe Bike, sepeda roda tiga yang didesain sedemikian rupa yang di depannya dibuat semacam rak buku, dan berfungsi semacam perpustakaan keliling.
Trike Bike ini selain diperuntukkan sebagai  kendaraan kayuh/sepeda anti polusi, ide awalnya adalah untuk mengkrtisi akan kekurang tersediaannya ruang publik kota Jogja sehingga harus diakali agar bisa piknik/berwisata dengan keluarga dan membawa peralatan makan beserta mejanya saat berhenti disebarang tempat yang diinginkan, tanpa menunggu adanya taman kota yang entah kapan disediakan oleh pemerintah.
Bisnis tersebut telah melibatkan banyak pekerja freelance terutama pesepeda jogja yang punya konsen pada lingkungan tata kota Yogyakarta. Pitpaganda ini diniatkan sebagai solusi alternatif dari maraknya bisnis advertising luar ruang (outdoor) yang makin tidak tertata dan menjadi sampah visual yang justru merusak wajah kota. Pitpaganda dihadirkan untuk memberikan solusi alternatif bagi dunia advertising.
Masih berhubungan dengan sepeda, sebagai seniman mas Jamal sering menggunakan sepeda sebagai bagian dari pertunjukan, dan itu selalu menarik serta mengejutkan karena pertunjukan tersebut penuh muatan kritik. Kritik tentang kondisi semrawutnya kota yang juga memengaruhi dan mencerminkan semerawutnya cara berpikir penghuninya, yang  harus segera diatasi secepatnya; bila tidak ingin situasi dan kondisi kota dan penghuninya makin runyam.