Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Teknisi - Service Laptop, Macbook & Hardisk No 1 di Bandung oleh Ulasan Google
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Service Laptop, Macbook & Hardisk No 1 di Bandung oleh Ulasan Google

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Macam-Macam RAID Pada Storage

16 Maret 2023   11:28 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:24 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

RAID (Redundant Array of Independent Disks) adalah sistem penyimpanan data yang memanfaatkan beberapa disk drive secara simultan untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan data. RAID memiliki beberapa jenis konfigurasi RAID, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan yang berbeda.

Ada berbagai jenis konfigurasi RAID dan bagaimana cara mereka bekerja

RAID 0

RAID 0 menggunakan minimal dua disk drive untuk meningkatkan kinerja baca/tulis data. Dalam RAID 0, data dibagi menjadi blok-blok kecil dan secara bergantian ditulis ke setiap drive. Dengan begitu, transfer data menjadi lebih cepat karena masing-masing drive dapat melakukan operasi baca/tulis secara bersamaan.

Namun, RAID 0 memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki toleransi terhadap kegagalan disk drive. Jika satu disk drive rusak, maka seluruh data di dalamnya akan hilang dan tidak dapat dipulihkan.

RAID 1

RAID 1 juga menggunakan minimal dua disk drive, tetapi data ditulis ke kedua drive secara simultan untuk menciptakan salinan cadangan (mirrored backup) yang identik. Jika salah satu disk drive rusak, maka data masih dapat diakses melalui disk drive yang masih berfungsi.

RAID 1 memiliki keuntungan dalam hal ketahanan data. Namun, kelemahannya yaitu kinerja RAID tidak lebih cepat dari disk drive tunggal karena data ditulis dua kali.

RAID 5

RAID 5 memanfaatkan minimal tiga disk drive dan menggunakan sistem striping dengan parity (pembagian data menjadi blok-blok kecil dan pembuatan data parity untuk setiap blok). Data parity digunakan untuk memperbaiki data jika salah satu disk drive mengalami kerusakan.

Keuntungan RAID 5 yaitu toleransi terhadap kegagalan disk drive dan kinerja RAID yang lebih cepat dibandingkan RAID 1. Namun, RAID 5 memiliki kelemahan yaitu kompleksitas konfigurasi dan pemulihan data yang lebih sulit.

RAID 6

RAID 6 merupakan pengembangan dari RAID 5 dengan tambahan data parity kedua untuk mengatasi kerusakan dua disk drive secara simultan. Konfigurasi ini membutuhkan minimal empat disk drive dan memberikan toleransi terhadap kegagalan disk drive yang lebih tinggi dibandingkan RAID 5.

RAID 10

RAID 10 (atau RAID 1+0) mengkombinasikan RAID 0 dan RAID 1. Hal ini membuat RAID 10 membutuhkan minimal empat disk drive dengan konfigurasi RAID 0 untuk meningkatkan kinerja dan RAID 1 untuk menciptakan salinan cadangan.

Keuntungan RAID 10 yaitu kinerja RAID yang lebih cepat dan toleransi terhadap kegagalan disk drive. Namun, RAID 10 membutuhkan minimal empat disk drive dan kompleksitas konfigurasi yang lebih tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun