Mohon tunggu...
Money

Budidaya Padi dan Langkah-langkahnya

5 Februari 2017   12:46 Diperbarui: 5 Februari 2017   13:25 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Budidaya Padi – Padi atau tanaman yang menghasilkan beras yang biasa kita makan sehari-hari, memerlukan beberapa langkah untuk menanamnya agar diperoleh hasil yang maksimal. Setiap langkah harus dilakukan dengan benar agar pertumbuhannya maskimal dan menghasilkan beras dengan kualitas yang baik pula.

Sebagai makanan pokok orang Indonesia, membudidayakan padi sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan berjuta-juta rakyat Indonesia. Tentu dalam proses budidaya padi tidak mudah sehingga perlu dipelajari berbagai tehnik dan langkah-langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah demi langkah untuk membudidayakan padi:

1. Pesemaian

Pesemain adalah langkah pertama yang harus dilakukan ketika akan membudidayakan tanaman padi. Memilih tanah yang baik untuk menyemai bibit padi sehingga diperoleh bibit yang baik. Tanah harus subur, gembur dan mengandung banyak humus. Selain itu, tanah juga harus terkena sinar matahari dan dekat dengan sumber air.

Tanah untuk pesemaian harus dimulai kurang lebih 50 hari sebelum proses penanaman padi. Ada dua jenis pesemaian yaitu pesemian basah dan pesemaian kering.

a. Pesemaian Basah

Untuk pesemaian basah, perlu dipilih tanah sawah yang subur. Rumput-rumput dan jerami harus dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya tanah digenangi air agar tanah menjadi lunak dan rumput-rumputan atau serangga menjadi mati.

Setelah tanah menjadi benar-benar lunak, maka selanjutnya dibajak agar halus dan dibuat petakan-petakan. Area tanah untuk pesemaian ini adalah 1/20 dari luas aeral sawah yang akan ditanami. Sedangkan biji yang dibutuhkan adalah 75 gram setiap 1 meter persegi.

b. Pesemaian Kering

Prinsip pembuatan pesemain kering sama dengan pesemaian basah, setelah tanah dibajak dan menjadi halus selanjutnya dibuat bedengan-bedengan. Jarak antar bedengan adalah 30 cm sebagai selokan sehingga dapat digunakan untuk penaburan biji, pengairan, penyemprotan dan pemupukan, penyiangan serta pencabutan bibit.

1.1 Penaburan Biji

Biji padi harus dipilih yang bertunas baik, caranya biji direndam terlebih dahulu. Biji-biji yang bertunas baik akan tenggelam sedangkan yang biji-biji yang hampa akan mengapung. Selain untuk menyortir biji yang bertunas baik dan yang tidak, perendaman juga berfungsi agar biji padi lebih cepat berkecambah.

Peredaman dapat dilakukan selama 24 jam dan selanjutnya biji yang bak diambil dan di peram dengan cara dibungkus memakai daun pisang dan karung. Pemeraman dapat dilakukan selama 8 jam. Jika biji telah berkecambah, selanjutnya biji disebar di aera pesemaian secara merata.

1.2 Pemeliharaan Pesemaian

•    Pengairan

Setelah biji disebar di area pesemaian, pada pesemain basah tanah masih harus digenangi air selama 24 jam agar biji yang disebar merata dan tidak berkelompok. Selain itu, fungsi pengairan selama 24 jam ini juga dimaksudkan agar biji tidak membusuk dan cepat tumbuh.

Sedangkan pada pesemaian kering, pengairan dilakukan dengan air rembesan. Air dimasukkan ke dalam selokan antara bedengan-bedengan sehingga bedengan akan mendapatkan rembesan air secara terus-menerus. Setelah benih cukup besar, penggenangan dapat dilakukan sesuai keadaan.

•    Pengobatan

Pengobatan untuk pesemaian dilakukan dengan cara disemprot dengan insektisida 2 kali. Pertama 10 hari setelah penaburan biji dan kedua sesudah pesemaian berumur 17 hari

•    Pemupukan

2. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah untuk budidaya padi harus disiapkan sejak dua bulan penanaman. Pengolahan tanah secara tradisional dilakukan dengan alat sederhana seperti cangkul, bajak atau garu dan dibantu oleh hewan seperti kerbau atau sapi. Pengolahan tanah secara modern yaitu dengan menggunakan mesin seperti traktor.

3. Penanaman Bibit

Setelah tanah selesai diolah, langkah selanjutnya adalah penanamn bibit yang dimulai dengan pencabutan bibit dari pesemaian. Bibit yang dicabut adalah bibit dengan usia 25-40 hari dan berdaun 5-7 helai.

Bibit yang telah dicabut lalu diikat untuk memudahkan pengangkutan. Bibit yang sudah dicabt baiknya langsung ditanam tanpa membiarkannya bermalam. Dengan memberi jarak menggunakan larikan ke kanan dan ke kiri dengan jarak 20 x 20 cm akan memudahkan pemeliharaan ke depannya baik penyiangan rumput atau pemupukan.

Dengan berjalan mundur, tangan kiri memegang bibit dan tangan kanan menaman, penanaman dilakukan dengan membenamkan akar bibit padi pada lubang dengan kedalaman 3/ 4 cm.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman padi perlu dilakukan dengan banyak cara seperti pengairan, penyiangan rumput, pemupukan dan pemberantasan hama.

Demikian beberapa langkah yang harus dilakukan untuk budidaya padi, perlu beberapa tahap dan semua harus dilakukan sesuai aturan dan prosedurnya. Meski cukup memakan waktu dan memerlukan beberapa ketrampilan, budidaya padi dapat lebih mudah dengan bantuan mesin modern. Selamat bertani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun