Mohon tunggu...
Murda Sulistya
Murda Sulistya Mohon Tunggu... profesional -

life long learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Salah Menyimpan Obat, Alih-alih Menyembuhkan Malah Obat tak Berkhasiat

14 Desember 2015   07:33 Diperbarui: 14 Desember 2015   08:51 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="http://www.jakarta.go.id/jakv1/application/public/img/galleries/news/obat.jpg  "][/caption]

Ceritanya pagi tadi hpku bergetar, ternyata ada WhatsApp (WA) dari kakak sepupu. Meskipun ujung dari perbincangan di WhatsApp akan membahas kabar, keluarga, dll. Keseringannya setiap kakak sepupu WA untuk menanyakan perihal kesehatan, khususnya masalah obat kepadaku. Secara tidak langsung ya ada rasa kebanggaan tersendiri bagiku,hee. Sedikit-sedikit bisalah memberi informasi terkait obat dan kesehatan kepada saudara sendiri, bahkan tak sedikit beberapa temen juga sering bertanya kepadaku seputar kesehatan dan obat-obatan.  

Sejak kemarin sore, anak sepupu saya ini menderita demam, batuk, dan kadang disusul muntah. Lalu kakak sepupu saya memberikan obat penurun deman kepada anaknya. Karena kondisi hujan deras dan suaminya belum pulang kerja, jadi tak bisa keluar rumah untuk membeli obat/berobat ke dokter sehingga memanfaatkan sisa obat demam yang tersimpan di kotak obat. Sebenanrnya waktu malam hari suhu badan anaknya sudah mulai reda. Tinggal batuknya dan masih sedikit hangat badannya.

Meskipun kondisinya demamnya turun, tapi kakak sepupu tetap WA saya esokan paginya. Dia menanyakan, lebih tepatnya menceritakan kejadian kemarin sore. Karena saya tidak melihat langsung kondisi keponakan saya, maka dengan pemberian obat demam kepada anak yang sedang demam ya memang sudah tepat jawab saya.

Tapi kakak sepupu saya bertanya, kalau obat sirup demamnya sisa yang dulu pernah dipakai tidak apa kan digunakan sedangkan tanggal kadaluarsa masih lama.

Sayapun berganti bertanya, di simpan di mana obat tersebut , kapan terakhir digunakan dan bagaimana kondisi sirup obatnya sekarang (apakah ada perubahan dari yang dulu terkahir diminumkan). Lalu kakak sepupu membalas dan menjelaskan kalau dia menyimpan obat sesuai arahanku dulu, dia menaruhnya di kotak obat yang berada di ruangan yang suhunya sesuai dengan penyimpanan obat tersebut, untuk terakhir digunakan sejak dua minggu yang lalu, dan kondisi obatnya tidak terjadi perubahan apapun imbuhnya. Sayapun menjawab, iya kalau kondisi sirupnya masih bagus tidak mengapa digunakan kembali.

Bagaimana Menyimpan Obat Sediaan padat Yang Tepat?

Di antara kita pasti mempunyai simpanan obat, meskipun obat yang ringan-ringan saja. Dengan alasan untuk stok kalau misalkan tiba-tiba muncul sakit terutama bagi yang mempunyai anak kecil, atau dari penggunaan yang sebelumnya karena sudah sembuh dan obatnya masih bersisa, atau karena memang rutin menggunakan obat-obatan (bukan untuk disalahgunakan ya tapi karena diharuskan oleh dokter minum obat, seperti obat hipertensi, obat diabetes, obat kolesterol, dll)

Untuk obat sediaan padat misalkan tablet/kaplet/kapsul pokoknya selain sediaan cair memang bisa digunakan lagi jika kita menderita sakit yang sesuai dengan tujuan dari penggunaan obat tersebut. Misal kita menyimpan obat demam (semisal Paracetamol tablet), karena memang pengunaannya yang hanya digunakan kalau diperlukan saja tanpa perlu dihabiskan maka setelah tidak demam kita bisa menyimpannya. Asalkan penyimpanannya tepat, yakni:

  1. Di simpan di tempat yang kering, jangan lembab, jangan panas juga, terlindung dari cahaya langsung.
  2. Di simpan pada suhu sesuai dengan aturan yang ada di brosur obat/bisa menanyakan kepada petugas farmasi ketika menebus resep/membeli obat.
  3. Tidak semua obat harus di simpan di lemari es/kulkas. Kebanyakan saya mendapati ibu-ibu yang menebus obat ketika saya jelaskan tentang suhu penyimpanan yang benar, mereka menjawab “oo, gak di kulkas ya mba. Baru tau kirain kalau sirup gini di simpan di kulkas”. Memang ada beberapa obat yang suhu penyimpanannya di lemari es, tapi tidak semua seperti sediaan suppositoria, sediaan vaginal, vaksin, dll.

Ketika kita merasa penyimpanan obat sudah tepat, dan ingin memanfaatkan obat yang ada untuk digunakan mengobati penyakit yang diderita, seperti saya contohkan di atas yakni obat penurun demam yang silahkan saja, tapi cek kembali masa kadaluarsanya. Jika aman semua silahkan diminum.

[caption caption="selalu perhatikan masa kadaluarsa obat yang tersedia diblister atau botol obat (dok.pri)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun