Mohon tunggu...
Murda Sulistya
Murda Sulistya Mohon Tunggu... profesional -

life long learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kerja "Shift-shift"an, Harus Pintar Jaga Kesehatan dan Pola Tidur

20 September 2015   10:56 Diperbarui: 17 Desember 2020   09:37 5646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kerja shift-shift-an (sumber: shutterstock)

Tapi ternyata sang manajer memberi kelonggaran, boleh tidur kalau sudah tengah malam, asal ganti-gantian dengan teman yang lain dan ketika ada pembeli yang datang usahakan bangun. 

Plong sedikit rasanya, sang manajer memperbolehkan istirahat sejenak bak tidur ayam tepatnya. Alhamdulillah saat pertama kena shift malam saya sedang libur semester kuliah. 

Jadi ya aman-aman saja, pulang kerja berniat untuk balas dendam tidur biar badan fresh dan malam siap bertempur lawan kantuk lagi. Tapi apa dikata nyatanya pas sampai rumah mata malah seger malahan perut yang keroncongan laper. Alhasil baru bisa ganti tidur saat perut dah kenyang. 

Untuk jadwal tidur malam saya biasanya sekitar pukul 21.00, saya rasa pukul 22.00 itu sudah terlalu lambat bagi saya tidur malam. Namun ketika masuk kerja shift-shift-an tidur malam jadi kacau. 

Baru mau berangkat ke tempat kerja sudah menguap meski siang sudah persiapan tidur yang cukup. Lalu karena aktivitas pembeli masih lumayan sering pada pukul 22.00-23.30, jadi rasa kantuk bisa teralihkan. 

Dan waktu pembeli sudah mulai jarang datang, tiba-tiba mata malah segar. Hingga akhirnya pukul 13.30-14.00 mata mulai teler dan ngantuk berat datang. 

Belum lagi saat tertidur pembeli memencet bel dan tiba-tiba terkaget bangun. Hal yang paling bikin pusing kepala ialah saat kita sedang tertidur lumayan pulas lalu dikagetkan. Namun demi tugas, ya harus bangun dan melayani dengan baik dan ramah, meski terkadang sambil kucek-kucek mata. wkwk. 

Oia, untuk tempat kerja saya dulu kalau sudah pukul 00.00 WIB, maka pintu utama ditutup, pelayanan melalui loket kecil. Jadi ya kita sebagai pegawai harus wira-wiri ke depan untuk menanyakan ke pembeli, mengambilkan barang, dan mengantarkan kembalian. hihi.. hidup penuh perjuangan. 

Belum lagi ada beberapa tipe pembeli, ada yang baik yang minta maaf dahulu sebelumnya karena membangunkan kita, ada yang biasa saja, ada juga yang garang minta maksa pintu dibuka, ada yang memencet bel tapi waktu kita terbangun tidak ada orangnya (mungkin iseng yang pencet bel,hihi), ada yang menelpon iseng, ada yang menelpon beneran karena memang butuh obat pada waktu malam-malam, wah macam-macam pokoknya.   

Dua setengah tahunan saya bekerja dalam sistem shift-shift-an, menambah pengalaman bagi saya. Apalagi di saat kerja shift malam dan esoknya saya harus kuliah. Takut di dalam kelas ngantuk tak tertahan, lalu pergilah ke kantin cari kopi, cuci muka baru deh siap ikuti mata kuliah. Alhamdulillah pada waktu itu masih bisa menyeimbangkan waktu antara kuliah dan kerja. 

Saya jadi lebih mandiri, bisa mengatur waktu dengan baik sesuai target dan harus menyelesaikan target tersebut pada waktunya, bisa mempunyai penghasilan sendiri untuk tambahan biaya kuliah, punya banyak teman selain teman kuliah juga teman kerja, pokoknya banyak hal positif yang saya dapat dengan kuliah sambil bekerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun