Mohon tunggu...
Murda Sulistya
Murda Sulistya Mohon Tunggu... profesional -

life long learner

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Lupa Perhatikan Warna Urin ketika Buang Air Kecil

23 September 2015   14:23 Diperbarui: 23 September 2015   14:23 4730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Bagaimana warna urin kita hari ini (dok.pri)"] 

 

[/caption]

 

Gambar edukatif di atas saya dapatkan ketika saya ada keperluan di dinas kesehatan DKI Jakarta beberapa minggu lalu. Gambar tersebut ditempel di pintu dalam toilet dan saya mengetahuinya ketika hendak buang air kecil. Secara tidak langsung dengan gambar yang di tempel tepat di hadapan saya dan membuat saya langsung memperhatikan warna urin saya, Alhamdulillah warna urin saya kuning bening berarti dengan warna urin saya kuning bening saya telah minum air putih dengan normal.

Warna urin sendiri selain dipengaruhi oleh kadar air yang masuk dalam tubuh sehingga mempengaruhi konsentrasi atau kepekatannya juga dipengaruhi dari adanya pengaruh obat saat meminum obat, konsumsi makanan, pH dari urin, atau karena keadaan sakit akibat berubahnya fungsi tubuh. Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang dikeluarkan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh. Urin terjadi di dalam organ ginjal melalui beberapa tahapan atau proses sampai akhirnya urin dikeluarkan. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang zat sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Organ utama sistem urin adalah sepasang ginjal. Organ ini berwarna merah coklat, berbentuk seperti biji kacang merah. Letak ginjal di daerah pinggang, tepatnya di perut bagian belakang  dan dilindungi tulang-tulang rusuk. Ginjal menyaring darah yang telah mengandung zat sisa metabolisme dari sel-sel tubuh. Secara umum urin baru/segar berwarna kuning bening, encer, serta bau khas urin.

Di bawah ini ada beberapa contoh penyebab urin berubah warna:

  • Sewaktu duduk di bangku kuliah, sewaktu pelajaran menyangkut urin pasti tidak terlepas membahas tentang salah satu obat TBC yaitu, Rifampicin. Obat Rifampicin merupakan salah satu obat penyebab urin berwarna merah, eits tapi bukan urin saja yang berubah ternyata Rifampicin menyebabkan feses, air mata, air ludah, keringat menjadi kemerah-merahan terutama pada permulaan penggunaan. Maka sebaiknya petugas kesehatan, terutama apoteker ketika menyerahkan obat kepada pasien untuk memberitahukan perubahan tersebut agar pasien tidak kaget. Contoh lain, yang menyebabkan urin berubah menjadi kemerah-merahan/pink karena mengkonsumsi makanan seperti buah bit, buah naga dalam jumlah berlebih. Urin yang berubah menjadi kemerah-merahan bisa juga disebabkan karena bercampur dengan darah, salah satunya akibat dampak aktivitas olahraga yang terlalu tinggi sehingga berpengaruh pada kandung kemih, sebaiknya jika kondisi seperti itu segera memeriksakan diri ke dokter.
  • Jika urin menjadi coklat bisa disebabkan karena efek samping dari obat antibiotik salah satunya selain itu bisa juga akibat mengkonsumsi kacang-kacangan berlebihan.
  • Jika kita sedang meminum multivitamin urin menjadi berwarna lebih kuning terang dan berbau obat.
  • Jika urin keruh atau tidak jernih kemungkinan terjadi infeksi bakteri pada saluran kemih sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
  • Jika urin berwarna kuning muda atau kuning pekat bisa disebabkan kurang minum air putih selain itu juga bisa menjadi petanda bahwa terlalu banyak makan makanan asin. Cobalah minum lebih banyak air dan makan sedikit gara. Jika ini terus berlanjut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Di dalam urin ada kandungan bakteri juga loh, meski ada bakteri yang dianggap normal oleh tubuh ada juga bakteri yang menyebabkan infeksi. Untuk bakteri dalam urin bisa diketahui dengan uji laboratorium. Bakteri yang menyebabkan infeksi bisa mengakibatkan anyang-anyangan, sebenarnya ini bahasa awam yang sering kita dengar namun bahasa kedokterannya ialah Infeksi Saluran Kemih (ISK).

[caption caption="Jangan suka menahan kencing (doktersehat.com)"]

[/caption]

Faktor penyebab ISK ini antara lain:

  1. Cara cebok yang salah yakni dari belakang ke depan, cara seperti ini sama saja dengan menarik kotoran ke daerah vagina atau saluran kencing
  2. Suka menahan buang air keci
  3. Tidak buang air kecil sebelum melakukan hubungan seksual
  4. Dehidrasi
  5. Kehamilan
  6. Memiliki riwayat penyakit kencing dapat juga menjadi penyebab infeksi saluran kemih dan masih banyak penyebab lainnya

Untuk mencegah anyang-anyangan/infeksi saluran kemih bisa melalui:

  1. Cebok dengan cara yang benar bisa menghindarkan kita dari infeksi saluran kemih, yaitu dengan cara dari depan ke belakang
  2. Jangan menahan buang air kecil, suka menahan buang air kecil karena kebiasaan ini memungkinkan kuman masuk ke dalam saluran kencing
  3. Menjaga kebersihan baik wanita maupun pria, terutama jika ingin berhubungan seksual. Sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual sebaiknya organ intim dibersihkan terlebih dahulu. Membersihkannya cukup dengan air yang bersih dan mengalir. Jangan menggunakan sabun karena dikhawatirkan ph atau kadar keasamannya tidak sesuai dengan organ intim terutama vagina. Disarankan untuk segera buang air kecil agar kuman dan bakteri yang berusaha masuk ke dalam saluran kemih bisa luruh bersamaan dengan air kencing tersebut
  4. Jangan menggunakan celana dalam terlalu ketat, wanita yang sedang keputihan akan memiliki banyak bakteri dan jamur dalam organ intimnya jika ditambah dengan menggunakan celana dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat akan menyebabkan daerah organ intim lembab sehingga menjadi penyebab anyang-anyangan karena bakteri saat keputihan bisa masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi
  5. Minum air putih secara normal agar mencegah dehidrasi. Dehidrasi juga menjadi penyebab seseorang yang mengalami anyang-anyangan, alasannya adalah saat orang dehidrasi dia akan memproduksi sedikit urin. Semakin dia membiarkan tubuhnya dehidrasi, produksi urin akan semakin sedikit dan menyebabkan dirinya menjadi sulit untuk berkemih. Orang yang dehidrasi juga akan merasakan ingin selalu buang air kecil namun volume urin yang dikeluarkan hanyalah sedikit. Jika sudah begitu, anyang-anyangan pun bisa menyerang orang yang terkena dehidrasi tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun