- Kelebihannya :
- Hasil pengukurannya sangat cepat hanya dalam hitungan detik saja
- Nyaman digunakan untuk bayi dan anak-anak karena tersedia bentuk yang fleksibel
- Ada alarm jika pengukuran suhu selesai
- Angka pengukurannya tertulis besar sehingga mudah dan jelas dibaca dan ada cahaya pada latar belakangnya sehingga jika dilakukan pengukuran di penerangan yang kurang tidak menjadi masalah
- Kekurangannya : Harganya lebih mahal dibandingkan termometer air raksa
Cara pemakaian termometer, baik termometer air raksa maupun termometer digital:
- Untuk pengukuran di ketiak: Dengan cara menghimpit ujung termometer di ketiak, termometer harus bersentuhan dengan kulit, bukan dengan pakaian. Kemudian silangkan lengan di depan dada supaya termometer tidak terjatuh. Untuk bayi dan anak-anak, kitra dapat memeluknya agar termometer tidak terjatuh. Ujung termometer merupakan sensor dari termometer.
- Untuk pengukuran di bawah lidah: Dengan cara meletakkan ujung termometer di bawah lidah (bukan di atas lidah) atau tepatnya yang terletak di sebelah kiri atau kanan dari akar lidah. Ujung termometer harus kontak dengan jaringan yang ada di mulut. Pertahankan agar ujung termometer pada tempatnya dengan menahannya memakai lidah kita.
Setelah menggunakan termometer, sebaiknya kita membersikan ujung termometer dengan menggunakan air bersih atau bisa menggunakan alkohol agar kebersihan dari termometer terjaga, kemudian simpan termometer pada tempatnya.
Berikut ada beberapa pertimbangan dalam memilih termometer, yaitu:
- Pemakaian termometer kebanyakan ditujukan kepada bayi dan anak-anak. Bayi dan anak-anak merupakan makhluk yang tidak sabaran, jika kita memasukkan termometer ke mulut atau menghimpit diketiaknya maka anak-anak dan bayi akan segera melepasnya karena tidak nyaman. Termometer yang mahal umumnya memberikan fitur kecepatan dan kenyamanan. Dengan termometer digital didapat pengukuran yang cepat dengan pengukuran tercepat 1 detik. Pada termometer digital tersedia termometer yang fleksibel, sehingga lebih nyaman penggunaannya di mulut.
- Pada termometer digital pembacaan pengukuran suhu selesai dengan mengeluarkan suara alarm (dengan bunyi “bip”) jika terjadi demam, ditandai dengan suhu lebih dari 37,5˚ C sedangkan pada termometer air raksa tidak terdapat alarm sehingga lebih merepotkan.
- Dengan termometer digital jika kita melakukan pengukuran suhu anak kita pada malam hari dengan penerangan lampu yang kurang, pembacaan suhunya cukup jelas dibaca karena angka tertulis jelas, besar, mudah dibaca, dan ada cahaya di latar belakang berbeda dengan termometer air raksa yang pembacaannya perlu ketelitian karena latar belakang berupa garis-garis sehingga menyulitkan pembacaan.
Di samping itu tersedia juga berbagai bentuk termometer digital yang lucu yang cocok untuk anak-anak agar lebih tertarik dalam menggunakan termometer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H