Saat ini, menulis artikel ilmiah bukan hanya merupakan pekerjaan seorang peneliti tetapi juga menjadi kewajiban utama para dosen dan mahasiswa. Tuntutan untuk menulis artikel ilmiah membuat kalangan akademisi mencari cara bagaimana artikel mereka bisa dipublikasikan di jurnal yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. Sebagai penulis pemula, saya sedikit mensharingkan bagaimana menulis artikel ilmiah agar bisa diterima dan dipublikasikan di jurnal.
Artikel ilmiah merupakan hasil dari sebuah riset (original  research) atau review terhadap suatu konsep (review article) yang menjelaskan tentang temuan terbaru (novelty). Kebaruan (novelty) menjadi syarat pokok artikel kita diterima di sebuah jurnal. Tujuan dari artikel ilmiah adalah memberikan bukti kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, isi dari artikel bukan hanya berupa deskripsi atas data atau opini penulis atas suatu fakta, melainkan memberikan kontribusi pengetahuan (teori).
Hal utama yang sering menjadi pertimbangan pihak jurnal adalah: temuan riset (analisis)+ pembahasan tentang kebaruannya, perbedaanya dengan riset terkini, keunikannya, dan kontribusinya pada pengembangan ilmu. Hal ini disebut juga dengan problem riset. Problem riset yang diangkat sebaiknya bukan problem  yang sepele (trivial). Kita harus bisa menjawab "so what question" dari  problem yang diangkat: Kalau problem itu bisa  diselesaikan, so what? Apa implikasinya? Jangan-jangan problem itu belum  pernah diselesaikan sebelumnya, bukan karena "baru",  tapi problem itu problem remeh yang memang tidak  perlu diselesaikan?
Ciri dari suatu artikel yang baik adalah: Dihasilkan dari penelitian yang baik, dipublikasikan di jurnal-jurnal terakreditasi, dan disitasi/ menjadi rujukan bagi penelitian dan inovasi orang lain.
Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian dari artikel disertai penjelasan singkat mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan, agar sebuah artikel dapat diterima di sebuah jurnal terakreditasi.
Struktur
Struktur artikel ilmiah yang sering digunakan adalah IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discsussion). Secara lebih lengkap, struktur artikel ilmiah dari pengembangan IMRAD adalah: Title, Abstract, Introduction, Literature Review, Methods, Findings, Discussion, Conclusion, Acknowledgement, Reference.
Introduction
Paragraf 1: Uraikan tentang teritorial riset anda. Jelaskan bahwa secara  umum riset ini penting, strategis, menarik, berhubungan dengan problem utama yang harus diselesaikan.
Paragaraf 2: Bagaimana hasil penelitian terdahulu tentang topik riset anda
Paragraf 3: Permasalahan (gap) apa yang belum terjawab oleh penelitian-  penelitian terdahulu dan gap itu akan anda selesaikan dalam  penelitian ini.
Paragraf 4: Jika permasalahan itu terjawab, apa manfaat dan kontribusinya? Â Siapa yang mendapat manfaat?
Literature Review
Apa yang sudah kita ketahui tentang topik penelitian ini? Â Apa karakteristik dari konsep kunci/ faktor/ variabel utama? Apa hubungan antara konsep, faktor, atau variabel kunci ini? Seperti apa teori yang telah ada? Di mana terjadi ketidakkonsistenan atau kekurangan dalam teori yang ada? Sangat bagus jika dipandu oleh keywords yang sudah ditulis.
Methods
Bagian metode terdiri dari jenis dan pendekatan penelitian, participants, teknik pengumpulan data keabsahan data, serta analisis data
Perlu diperhatikan bahwa metode penelitian harus rinci, operasional, applicable, dan dapat diduplikasi. Jadi bukan berisi teori-teori tentang metode penelitian, tetapi bagaimana peneliti melaksanakan metode yang digunakan.
Findings
Pada bagian ini berisi temuan apa yang diperoleh oleh peneliti. Findings berisi display hasil penelitian yang telah diolah peneliti. Dalam penelitian kualitatif, biasanya ditulis dalam bentuk tema-tema utama yang ditemukan. Tema dibentuk oleh kode-kode. Tema-tema dijadikan sebagai sub-headings dalam penulisan  artikel. Tentang tema-tema tersebut dijelaskan dan disertai dengan property (kutipan- kutipan yang relevan) sebagai bukti.
Discussion
Tema-tema yang telah didisplay di bagian findings  didiskusikan dengan teori dan temuan-temuan penelitian  sebelumnya. Beberapa pertanyaan yang harus terjawab dalam bagian diskusi adalah temuan penelitian ini selaras dengan.... sependapat dengan.... memperkuat ... melengkapi ... membuktikan ... berbeda  dengan ... mengkritik teori ... menjelaskan konteks... mengapa bisa selaras, memperkuat, berbeda, mengkritik ...  jelaskan aspek-aspek spesifiknya ... temuan apa yang unik? Yang kontra? Yang menonjol? Yang  mengagetkan? perlu diulas lebih banyak.
Conclusion
Kesimpulan merupakan abstraksi dari temuan penelitian, dan bukan summary. Bagian kesimpulan hendaknya menjawab rumusan masalah penelitian. Beberapa jurnal menekankan pada what next dari hasil penelitian. Rekomendasi kepada pihak terkait.
Reference
Usahakan yang terbaru dan jumlahnya mencukupi. Carilah artikel dari jurnal-jurnal yang terakreditasi. Jangan lupa menyertakan referensi dari jurnal target. Yang tertulis di daftar pustaka hanya referensi yang dikutip dalam teks artikel, dan juga sebaliknya. Agar lebih mempermudah, gunakan aplikasi seperti Mendeley, dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H