Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menjadi Saudara yang Bukan Sedarah, dalam Komunitas Asrama

30 Juli 2023   11:33 Diperbarui: 30 Juli 2023   11:40 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas atau hidup bersama adalah tempat di mana kita belajar mengatasi egoisme kita. Di situ kita belajar mempraktekan "kehendak pribadi" dan belajar menerima dan mendahulukan "kehendak bersama". Dengan jalan inilah kita belajar mengasihi dalam arti sebenarnya. Persatuan kehendak, sebagaimana diajarkan oleh St. Yohanes dari Salib adalah puncak dari perjalanan rohani kita, dan ini bukan saja berkenaan dengan persatuan dengan Tuhan tetapi persatuan kita dengan sesama saudara.

Kesatuan yang lebih esensial adalah kesatuan hati. Ada ungkapan sahabat adalah satu hati, satu jiwa, dimidiusm animae meae, separuh kedua dari jiwaku, idem velle, idem nolle, menginginkan hal yang sama dan menolak hal yang sama. Kesatuan hati atau dalam istilah St. Agustinus, Concordia, inti dari kesatuan persaudaraan dan merupakan hal yang disukai Tuhan (Sir 25:1).

Kita diminta untuk menjadi sahabat bagi semua orang. Karena itu dalam hidup bersama kita diminta untuk membaur dengan semua orang tanpa ada "kami" dan "mereka". Yang ada dalam komunitas adalah "kita". Selain menjadi sahabat bagi semua, tetapi juga sahabat sepanjang saat. Mata air yang baik dapat diketahui pada musim kemarau. Demikian pula sahabat yang baik dapat diketahui saat kemalangan tiba. Akan menjadi godaan jika kita menempatkan "kebutuhan" sebagai alasan untuk berelasi. Demikian juga jika kita merasa bahwa diri kita sudah beres, tidak terlalu membutuhkan orang lain, segala kebutuhan sudah terpenuhi, maka ada godaan bagi kita untuk tidak terlalu peduli dengan kehadiran orang yang ada di sekitar kita.

Selamat hari persahabatan internasional. Teruslah berjuang merajut persaudaraan. Proses ini tidaklah mudah sebab kita bukan sedarah. Tetapi hendaklah selalu disadari bahwa per-saudara-an sejati, melampaui per-sedarah-an.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun