Tim TATIBSI tidak hanya bertugas untuk mencatat pelanggaran terhadap tata tertib yang dilakukan oleh para siswa, tetapi juga memberikan penghargaan (reward) kepada para siswa yang tertib. Apabila para siswa tidak pernah melakukan pelanggaran Tata Tertib (denda pelanggaran nol) maka para siswa akan menerima penghargaan berupa hadiah dari sekolah di akhir setiap semester. Apabila para siswa tidak pernah melanggar Tata Tertib dalam satu tahun, maka mereka akan menerima sertifikat atau piagam penghargaan.
Selain membiasakan tata tertib, pendidikan karakter pun diterapkan melalui kegiatan eksrakurikuler. Kegiatan ektrakurikuler ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki peserta didik. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk pembentukan karakter peserta didik seperti disiplin, kerja sama, persaudaraan, gotong-royong, saling menghormati, jujur, kerja keras dan lain-lain.
c) Tim Spiritualitas dan Moralitas Â
Selain melalui kurikulum, dan pembinaan tata tertib serta pengembangan bakat, penguatan pendidikan karakter di SMPK Santa Maria 2 Malang juga dilaksanakan melalui kegiatan mendalaman spiritualitas dan moralitas. Walaupun SMPK Santa Maria 2 Malang merupakan sekolah Katolik, namun karena siswanya tidak hanya beragama Katolik maka kegiatan pembinaan spiritualitas disesuaikan dengan agama masing-masing.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di SMPK Santa Maria 2 Malang untuk penguatan pendidikan karakter melalui pembinaan spiritualitas dan moralitas antara lain doa harian dan renungan (sabda), bina iman remaja, perayaan ekaristi, rekoleksi, pengakuan dosa, retret, pendalaman kitab suci melalui lomba, devosi Bunda Maria, ziarah online, novena, penggalangan dana dan jalan salib. Kegiatan yang bisa diikuti oleh semua siswa adalah bina iman remaja dan penggalangan dana.
Tujuan dari bina iman adalah untuk menumbuh-kembangkan semangat persatuan dalam keberagaman melalui pengenalan, penghargaan, komunikasi dan refleksi serta tanggung jawab dalam diri siswa. Materi yang digunakan sesuai dengan tema yang sudah ditentukan berdasarkan tingkatan kelas 7, 8 dan 9. Pemateri akan di-rolling setiap minggu (wali kelas) agar tidak bosan, sedangkan wali kelas non katolik didampingi tim spirmor/guru katolik.
Kegiatan penggalangan dana dilakukan dengan cara memberikan apa yang dimiliki (materi, kemampuan, tenaga, waktu) untuk membantu orang yang lemah atau dalam kesulitan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk untuk penghayatan salah satu spiritualitas dari kongregasi SPM yakni memberhatikan orang miskin dan tertindas. Para siswa pun diharapkan bisa memiliki semangat yang sama untuk menolong sesama dengan tulus dan solider terhadap sesama yang membutuhkan bantuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H