Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Renungan Natal 2022: Datang Menyembah, Pulang Mewartakan

21 Desember 2022   16:11 Diperbarui: 28 Desember 2022   05:28 4572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini memberikan pesan tersendiri bagi kita, suatu ajakan untuk juga berjalan bersama dalam menemukan kehendak Dia yang tinggal di antara kita. Di tengah keberanekaragaman yang ada, kita diajak untuk berjalan bersama memulihkan kehidupan. 

Natal mengajak kita untuk merajut kerukunan, menyulam kembali sikap toleransi, serta bersama berjuaang melawan ketidakadilan dan ketidakjujuran. Natal menggemakan pertobatan ekologis, suatu gerakan bersama untuk memulihkan kehidupan.

Dengan memiliki semangat berjalan bersama, kita boleh menaruh harapan dapat "pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat". Berjalan bersama merupakan kunci sukses mewujudkan harapan.

Kedua: Pulang (kembali), melanjutkan perutusan 

Setelah berjumpa dengan Yesus, ketiga majus itu pulang ke negerinya. Di sana pasti mereka akan mewartakan tentang apa yang telah mereka lihat. Hal yang sama juga terjadi dengan para gembala; setelah bertemu dengan Yesus, kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah.

Pengalaman perjumpaan personal dengan Yesus dan keluarganya, mendorong para gembala untuk segera beralih, yaitu kembali dalam kegembiraan untuk menjadi pewarta cinta Tuhan bagi semua orang. Mereka yang adalah gembala miskin dan kaum pinggiran, ternyata sungguh dicintai Tuhan. Karena itu dalam kegembiraan kini menjadi penyaksi cinta Tuhan dan pewarta bagi siapa saja dan di mana saja.

Natal adalah suatu peristiwa iman, perjumpaan dengan Tuhan. Namun sesudah berjumpa Yesus, orang seharusnya tidak lagi menjalani hidup dengan cara lama, tetapi menjadi manusia baru. Natal mengajak kita untuk menemukan jalan baru dan kreatif dalam mewartakan kasih-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Dalam arti tertentu "jalan lain" juga berarti secara kreatif menggunakan kemajuan teknologi dan komunikasi sebagai sarana untuk mewartakan kasih Tuhan. Mari mengisi ruang publik dengan mewartakan kesejukan dan kedamaian. Gunakan medsos sebagai sarana untuk berbagi inspirasi. Jangan berjalan dalam jalan yang sesat akibat dibengaruhi oleh berita bohong. Jangan pula menjadi jalan yang sesat bagi sesama dengan menawarkan ujaran kebencian dan merusak kerukunan hidup bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun