Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengapa Guru Perlu Melakukan Asesmen Kebutuhan dan Perencanaan dalam Pembelajaran?

27 November 2022   16:52 Diperbarui: 27 November 2022   21:28 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana murid saat mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas di SDN Tangerang 14, Kota Tangerang, Senin (14/3/2022).(KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Keputusan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran, memahami proses pembelajaran, dan mengarahkan proses pembelajaran itu menuju sebuah tujuan yang diinginkan bersama yakni pencapaian prestasi sekolah.

Seorang guru sedang mengajar di kelas (Sumber: Kompas.com)
Seorang guru sedang mengajar di kelas (Sumber: Kompas.com)

Seorang guru perlu memahami asesmen. Ada beberapa alasan mengapa guru harus memahami asesmen, yaitu untuk:

1) Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar. Keadaan setiap siswa di sekolah lebih diketahui oleh para guru daripada kepala sekolah atau tenaga kependidikan lainnya. Oleh karena itu, guru harus tahu bagaimana caranya menerapkan sistem pembelajaran bagi para siswa yang mempunyai tingkat kemampuan rendah dalam belajar dan juga kemampuan lebih (potensi tinggi) dalam belajar.  

2) Memonitor kemajuan siswa. Setelah guru melakukan proses pembelajaran bersama para siswa, guru dapat memonitor perkembangan para siswa dengan cara memberikan umpan balik berupa pertanyaan lisan atau tes tertulis secara bersama-sama.

3) Menentukan jenjang kemampuan siswa. Setelah membuat tes secara bersama-sama, guru dapat mengetahui kemampuan para siswa. Ada siswa yang sangat menonjol kemampuannya, tetapi tentu ada juga siswa yang masih harus banyak membutuhkan pendapingan guru. Dari hasil tersebut, guru dapat melakukan tindak lanjut secara tepat.

4) Menentukan efektivitas pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah hendaknya efektif, baik sumber-sumber pembelajaran itu sendiri maupun waktu yang digunakan dalam pembelajaran.              

5) Mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran. Salah satu hal yang juga dapat mempengaruhi presepsi publik tentang sekolah berprestasi adalah bagaimana caranya guru mengemas ilmu pengetahuan dalam pikiran anak melalui indikator output yang berkualitas. 

Ukuran prestasi sebuah sekolah bagi masyarakat nampak melalui kemampuan output berkomunikasi dan berargumentasi dengan masyarakat luas.

Keberhasilan-keberhasilan ini tidak hanya merupakan sebuah harapan tetapi mesti diimbangi dengan usaha dan perjuangan yang maksimal. Tentunya sebelum pelaksaan berlangsung, tahapan yang harus dilewati adalah perencanaan yang matang.

Dari berbagai macam perencanaan, perlu diberi skala prioritas mana yang lebih dibutuhkan. Selain itu perlu diperhatikan pula tingkat urgensitasnya, mana yang bisa ditunda waktu pelaksanaannya dan mana yang harus segera dilakukan. Hal ini membutuhkan sikap asesmen yang tepat dari setiap asesor untuk mengkaji prioritas.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun