Kemampuan untuk mengalokasikan tenaga, waktu dan pikiran untuk mencapai tujuan tertentu. Mengandung unsur-unsur tanggungjawab, inisiatif, mampu menahan diri dan mampu menderita.
Kedua: Menghargai perbedaan pendapat
Perbedaan atau konflik tidak dapat dihindari. Seorang pencipta sinergi tidak akan melakukan konfrontasi tapi menggali perbedaan pendapat yang saling menguntungkan untuk menciptakan sinergi.
Ketiga: Kesatuan tujuan
Setiap anggota komunitas yang memiliki tujuan yang sama akan saling melengkapi satu sama lain. Anggota yang tidak tahu tujuan organisasi akan bekerja dengan cara dan persepsinya sendiri sehingga pekerjaan pada akhirnya tidak sesuai dengan tujuan bersama dan akan mengakibatkan pemborosan serta saling menyalahkan.
Keempat: Komitmen
Harus memiliki komitmen terhadap apa yang telah disepakati bersama. Anggota komunitas yang tidak memiliki komitmen akan sulit untuk bekerja sama karena akan menjadi penghambat dalam mencapai tujuan
Kelima: Saling menolongÂ
Keseimbangan dalam komunitas tidak selalu terjadi dengan baik sehingga peran menolong sangat diperlukan. Orang yang memiliki kemampuan lebih perlu menolong anggota yang lain.
Keenam: Saling percayaÂ
Sering terjadi hambatan dalam pencapaian tujuan. Anggota yang tidak sabar dan tidak percaya akan merasa tidak tenang dan mengalami frustrasi sehingga keluar dari tim. Di sini perlu ketabahan
Ketujuh: Kebanggaan
Setiap orang dalam komunitas yang sinergi memiliki peran masing-masing, tidak ada yang tidak bekerja. Mereka perlu merasa bangga sebagai anggota dalam komunitas sehingga bertahan dalam komunitas.
Kedelapan: Totalitas Melibatkan diri dalam KomunitasÂ
Setiap anggota perlu perlahan-lahan beranjak dari pribadi yang selalu memikirkan "saya" atau "pendapat saya" menjadi orang yang selalu berpikir "kita" atau "bagaimana kita". Namun perlu diperhatikan pula bahwa dimensi "kekitaan" tidak hanya berhenti pada tingkat tertentu. Ketika IKM bertumbuh hanya dalam kelompoknya sendiri, maka mereka gagal melibatkan diri dalam transformasi sosial. Kekompakan dalam komunitas tidak berarti menjadi pribadi yang eksklusif. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H