Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Lupa Menabung di BCA (Bank Cadangan Akhirat)

25 September 2022   16:16 Diperbarui: 25 September 2022   16:27 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lazarus orang miskin (Sumber: JW.ORG)

Pemujaan uang dan kekayaan menyebabkan para pemimpin mengalami kemerosotan moral, sebab mereka terpikat pengejaran kekayaan dan kenikmatan dan melalaikan  tugas pelayanan mereka. Pengejaran kekayaan dapat menciptakan jurang yang dalam dan besar, yang tak terselami antara seseorang dengan kebahagiaan sejati. Pengejaran kekayaan memisahkan seseorang dari persekutuan cinta dengan sesama. Karena itu orang yang mendewakan kekayaan dipandang tidak layak hidup dalam persekutuan cinta penuh kebahagiaan.

Banyak orang berjuang keras untuk mengumpulkan harta kekayaan, memiliki banyak investasi hari tua, dana pendiun, dan lain-lain. Orang seakan lupa akan satu hal penting yang tidak boleh diabaikan yakni memiliki tabungan di BCA (Bank Cadangan Akhirat). Tabungan di "BCA" ini adalah dengan cara menaburkan kebaikan dan cinta kasih kepada sesama.

Hukum alam tetap berlaku, "apa yang ditanan, itu yang akan dituai". Barangsiapa menanam kebaikan dan cinta kasih kepada sesama, selama hidupnya di dunia ini, maka ia akan memperoleh kebahagiaan dan belaskasih setelah ia meninggalkan dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun