Bagaimana keadaan sekolah, keadaan peralatan yang tersedia, bagaimana kelengkapan perpustakaan sekolah, suasana keseharian di sekolah, dipandang tidak punya hubungan dengan pengajaran.Â
Tidak mengherankan jika dalam pelaksanaan supervisi pengajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah ini, khususnya dalam memberian penilaian atas keberhasilan pengajaran, tidak pernah melihat kaitan faktor-faktor yang berada di luar keals seperti disebutkan tadi.
Dalam pandangan pendekatan artistik, apa yang berada di luar kelas dan bahkan juga di luar kelas sekolah dipandang mempunyai pengaruh terhadap pengajaran yang mungkin sedang diberlangsungkan di kelas.Â
Perlu dipahami pula bahwa selain dipengaruhi oleh variabel-variabel yang berada di dalam kelas, juga ditentukan oleh variabel-variabel yang berada di luar kelas bahkan variabel luar sekolah. Oleh karena itu, bagaimana kehidupan guru di rumah, keadaan sosial ekonominya, dan bahkan keharmonisan rumah tangganya, dipandang berpengaruh terhadap pengajaran-pengajaran yang diberlangsungkan.
Hal yang sama juga terjadi dengan kehidupan siswa, yang dalam pengajaran senantiasa berinteraksi dengan guru, juga mempunyai pengaruh terhadap pengajaran. Oleh karena itu, pendekatan artistic melihat bahwa kehidupan para pelaku pengajaran (guru dan siswa) di luar sekolah, kehidupan masyarakat sekitar sekolah, kondisi dan situasi sekolah, patut dikaji seorang supervisor akan memberikan layanan supervise pengajaran di sekolah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H