Seorang ilmuwan, dalam menemukan kebenaran ilmiah, khususnya dalam konteks bidang manajemen pendidikan, kemampuan berpikir filosofis merupakan tuntutan yang sangat fundamental. Mampu berpikir filosofis berarti mampu berpikir logis, yang merupakan hukum untuk berpikir. Proses berpikir filosofis yang dilakukan secara sistematis mengikuti prinsip-prinsip atau kaidah logika yang benar dapat menghasilkan pengetahuan secara tepat.
Seorang ilmuwan, dalam menemukan kebenaran ilmiah, khususnya dalam bidang manajemen pendidikan, harus mampu berpikir filosofis agar mampu berpikir kritis, memiliki pengertian yang melibatkan akal budi dari pengamatan indrawi dan media lain berdasarkan hakikatnya. Dengan demikian dapat memberikan keputusan yang pada akhirnya dituturkan dalam penemuan teori yang dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia.
Pengembangan Keilmuan Manajemen Pendidikan Sebagai Sebuah Disiplin Ilmu
Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat dan merupakan bagian dari epistemologi, yakni filsafat tentang ilmu pengetahuan. Epistemologi membahas secara mendalam seluruh proses yang terlibat dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan. Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Setiap kegiatan untuk mencari pengetahuan tentang apapun sah disebut sebagai keilmuan, jika hal itu terbatas pada objek empiris dan pengetahuan tersebut diperoleh dengan menggunakan metode keilmuan (Rosenberg, Alex. 2005. Philosophy of Science. New York: Routledge).
Filsafat ilmu itu sendiri secara umum dibagi menjadi dua, yakni filsafat ilmu alam dan filsafat ilmu sosial. Filsafat ilmu alam fokus pada realita alam, dan bagaimana cara mengungkapkannya. Sedangkan filsafat ilmu sosial fokus pada manusia yang memiliki potensi sebagai pengembangan/penemu pengetahuan baru. Meskipun demikian, keduanya memiliki kesamaan metodologis dalam proses pengembangan dan penemuan pengetahuan baru tersebut.
Universitas di Indonesia membaginya menjadi 4 bidang ilmu yakni ilmu agama, ilmu kebudayaan, ilmu sosial dan ilmu eksata. Sedangkan Universitas di US membaginya hanya dalam tiga bidang ilmu yakni natural sciences, sosial sciences, dan humanities. Jika kita mau menelusuri kedudukan Manajemen Pendidikan dalam pengembangan keilmuan maka sebenarnya Manajemen Pendidikan atau Administrasi Pendidikan merupakan bagian dari administrasi negara.Â
Administrasi Negara, bersama dengan Administrasi Privat dan Niaga merupakan cabang dari Ilmu Administrasi. Ilmu Administrasi, tidak lain adalah cabang dari Ilmu Sosial. Sedangkan Ilmu sosial sendiri merupakan bagian dari cabang Filsafat.
Oleh karena itu, Manajemen Pendidikan tidak lepas lepas dari filsafat itu sendiri. Landasan nalar filsafat memberikan keteguhan dan kekukuhan bahwa manusia dapat memperoleh kebenaran dan pengetahuan. Dengan memiliki kajian filsafat yang kokoh maka pandangan dunia dan ideologi, serta agama yang dianut pun akan memiliki kekokohan dan keutuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H