Persoalan aborsi merupakan persoalan etis yang mengundang perhatian para moralis. Kaum beragama mendasarkan pandangan mereka pada nilai hidup manusia sebagai pemberian istimewa dari Tuhan. Karena itu kehidupan itu sendiri harus dipelihara secara bertanggungjawab oleh manusia itu sendiri. Manusia tidak berhak untuk menentukan hidup atau matinya hidup manusiawi. Di pihak lain perempuan berhak dan harus melindungi diri dari eksploitasi orang lain termasuk suaminya agar tidak menuntunnya kepada praktek aborsi. sebab aborsi baik oleh para medis, dukun, legal maupun illegal akan tetap menyakitkan bagi perempuan secara fisik maupun mental. Aborsi sebagai tindakan kekerasan mengakibatkan krisis moral terbesar pada abad ini.
Ketiga: Kemusnahan GenerasiÂ
Aborsi sebagai tindakan pembunuhan terhadap manusia, maka dalam dirinya sendiri aborsi merupakan penghapusan nilai-nilai kemanusiaan universal. Dalam arti ini terkandung gagasan pemusnahan terhadap suatu generasi.
Keempat: Situasi Sosial KemasyarakatanÂ
Aborsi yang tidak diterima oleh masyarakat dapat menimbulkan reaksi masyarakat dalam bentuk-bentuk yang paling halus sampai yang paling radikal. Bentuk yang paling halus dapat berupa ejekan, dan yang paling adikuat berupa pengucilan dari kehidupan sosial masyarakat. Dalam hal ini aborsi dapat merenggangkan hubungan sosial kemasyarakatan.
Cara Mengatasi Maraknya Tindakan Aborsi
Pada dasarnya tindakan aborsi merupakan suatu kejahatan yang paling keji terhadap hidup manusia yang lemah dan tak berdaya. Lalu apa solusi yang perlu dilakukan untuk mengatasi dan membendung maraknya tindakan aborsi? Ada beberapa langkah yang perlu ditempuh untuk membendung maraknya tindakan aborsi:
Pertama: Pendidikan SeksualitasÂ
Urgensitas dari pendidikan seksualitas bagi masyarakat menampakan tujuannya yang amat penting bagi pembangunan moral bangsa umumnya dan prilaku seksual khususnya. Tujuan dari pendidikan seksualitas bagi masyarakat antara lain:
- Untuk pemahaman yang tepat. Melalui pendidikan tepat dan benar tentang seksualitas manusia memberikan pengaruh akan makna dan fungsi seksualitas dalam hidup manusia.
- Untuk pengambilan sikap yang wajar. Seksualitas adalah cara pernyataan relasi pribadi karena manusia dari kodratnya merupakan kesatuan yang berbeda dan terarah kepada kesatuan yang sama. Oleh karena itu pemahaman yang tepat akan seksualitas dapat membimbing tingkah laku seseorang bagaimana dia harus berelasi dengan sesamanya baik sesama jenis maupun dengan lawan jenis. Di samping itu,orang juga dapat menerima, menyambut secara positif dan menghormati seksualitasnya sendiri, dan dengan demikian ia dapat menghargai seksualitas orang lain.
Kedua: Pendidikan Moral Masyarakat Tentang Martabat Pribadi ManusiaÂ
Kejahatan aborsi bukan hanya menyangkut pelakunya melainkan lebih menunjukkan pada rendahnya kesadaran moral masyarakat. Tindakan aborsi menunjukkan kurangnya penghormatan masyarakat terhadap martabat kehidupan dalam kandungan. Janin dalam rahim dilihat sebagai sesuatu yang mengganggu dan seakan tidak mempunyai martabat sehingga dengan mudah dihancurkan.
Di sinilah pendidikan moral bagi masyarakat sangat penting untuk memahami bahwa janin dalam rahim seorang wanita hamil bukan kumpulan daging yang tidak berarti tetapi merupakan sosok seorang pribadi manusia yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan.
Ketiga: Pentingnya pendidikan Etika Bagi Para Pelayan Kesehatan dan para Dukun BeranakÂ
Etika medis bermaksud untuk mengatur sikap manusia terutama tenaga medis agar dapat memelihara dan melaksanakan nilai-nilai utama kehidupan. Tenaga medis dalam menjalankan profesionalitasnya harus berlandaskan pada prinsip hormat kepada martabat kehidupan dan terutama martabat kehidupan janin dalam rahim. Ini merupakan tugas mulia dari profesi medis. Profesi medis bukan hanya kegiatan tehnis melainkan sebagai dedikasi dan cinta kasih terhadap sesama. Profesi itu memanggil para medis untuk menjadi penjaga dan abdi kehidupan manusiawi.
Hormat terhadap martabat kehidupan merupakan tuntutan kepada dunia universal kepada setiap orang di mana saja. Setiap orang mempunyai harkat dan martabat yang sama tanpa membeda-bedakan lataar belakang budaya, warna kulit, agama, dll. Karena itu tak seorang pun melecehkan kehidupan sesamanya apapun alasannya apalagi terhadap manusia yang lemah dan tak berdaya. Janin dalam rahim merupakan seorang manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang sama seperti manusia lainnya yang sudah lahir. Maka aborsi adalah tindakan perendahan martabat manusia. Aborsi adalah tindakan penghancuran dan pengakhiran kehidupan seorang manusia dalam kandungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H