Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salah Satu Imbas Kenaikan BBM di Kampung yang Jarang Diketahui

5 September 2022   07:00 Diperbarui: 5 September 2022   08:01 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengisian BBM di SPBU (Dokumen Pribadi)

Imbas Kenaikan BBM yang Jarang Diketahui 

Salah satu imbas dari kenaikan BBM adalah kenaikan tarif transportasi umum. Dapat dimaklumi jika tarif kendaraan umum mengalami kenaikan karena komponen biayanya berkaitan erat dengan BBM. Namun persoalan yang sering terjadi adalah ketika kenaikan tarif transportasi umum ini tidak berada di pengontrolan pemerintah. 

Hal ini mungkin tidak terjadi di kota atau daerah yang memiliki fungsi kontrol dan transparansi yang baik. Tetapi yang sering terjadi sesuai dengan pengalaman di beberapa daerah pedesaan, pemilik transportasi umum atau para sopir, seenaknya menentukan tarif sendiri.

Apabila kendaraan umum di desa tersebut terdiri dari dua atau tiga kendaraan umum, maka para pemilik dan sopir bersepakat menentukan tarif secara bersama-sama. Mengikuti beberapa perkembangan kenaikan BBM, masyarakat mengaku kesulitan jika disertai dengan penarikan tarif transportasi yang tinggi. 

Kadang kenaikan tarif kendaraan umum dinilai tidak sebanding dengan kenaikan BBM. Namun mereka terpaksa harus menerimanya. Mau jalan kaki, terlalu jauh untuk ke kota atau ke pasar. Mau memilih kendaraan lain yang tarifnya lebih murah, hal itu tidak mungkin karena hanya kendaraan itulah yang beroperasi di desa. Masyarakat kecil semakin sengsara karena dikuasai pemilik modal.

Catatan yang perlu diperhatikan 

Pertama, harapan bagi pemerintah daerah untuk bisa mengontrol penetapan tarif transportasi umum sampai ke daerah-daerah pedesaan. Jangan biarkan pemilik modal atau pengusaha angkutan umum untuk berjaya di atas penderitaan rakyat kecil. 

Kedua, bagi para pengusaha transportasi umum, juga diharapkan untuk menetukan tarif sewajarnya sesuai dengan ketentuan pemerintah. 

Ketiga, jika masyarakat (penumpang) yang merasa dipungut tarif yang tidak sewajarnya, bisa dilaporkan ke pihak yang berwenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun