Pensiun sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), sebenarnya bukan merupakan akhir dari tugas sebagai seorang manusia untuk selalu berkembang dan bermanfaat bagi orang banyak. Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh seseorang jika sudah purna tugas.
Aktivitas harian seperti menonton TV, membaca koran, bergurau dengan cucu dan aktivitas ringan lainnya sering menjadi pilihan sebagian orang untuk menghabiskan masa tuanya. Namun bagi beberapa orang, masa pensiun merupakan kesempatan untuk meluangkan kreativitas yang belum sempat disalurkan karena terhalang oleh kesibukan kerja.Â
Mereka menggunakan masa purna tugas untuk melalukan kreativitas seperti berbisnis, berpolitik praktis, berternak, maupun bertani atau berkebun.
Banyak pensiunan di desa, seperti di tempat kampung halamanku, lebih banyak memilih untuk berkebun. Tanaman yang dipilih adalah jenis tanaman komoditi seperti kelapa, kakao (coklat), kopi, pala, cengkeh, vanili, dan lain-lain.Â
Selain itu ada pula yang berkebun dengan menanam beberapa pohon penghasil kayu bangunan seperti jati, bayam, sengon dan beberapa jenis pohon lainnya.
Mereka lebih memilih berkebun dengan menanam beberapa jenis tanaman tersebut, tentu dengan beberapa pertimbangan di antaranya karena jenis tanaman memiliki umur yang panjang dan bisa dipanen berkali-kali dan hanya membutuhkan perawatan.Â
Selain itu, beberapa tanaman tersebut memiliki nilai jual yang tinggi, jika dibandingkan dengan tanaman holtikultural.Â
Misalnya saja, harga valini kering dikutip dari situs Vanili Indonesia pada tahun 2022 ini bisa melejit mencapai Rp 5,2 juta per kilogram, sedangkan harga vanili basah mencapai Rp 600 ribu per kilogram. Dapat dibandingkan antara harga 1 Kg vanili kering dengan gaji 1 bulan sebelum pensiun.
Sebagaimana dengan petani lainnya, para pensiunan yang berkebun memilih untuk mengikuti kebiasaan yang ada di desa. Dalam satu lahan, biasanya ditanami dengan beberapa jenis tanaman seperti kopi, kakao, pala, cengkeh, sedangkan sebagai pagar kebun biasanya ditanami kelapa, pinang dan beberapa pohon lainnya seperti mahoni dan jati.Â
Adanya aneka macam tanaman ini dimaksudkan agar mereka selalu memanen dan mendapatkan uang, karena setiap tanaman memiliki musim panen yang berbeda-beda.
Adapun beberapa keuntungan seorang pensiunan memilih untuk berkebun, antara lain:
Pertama, lebih sehat dan awet muda.Â
Dengan melakukan aktivitas fisik (bekerja), seseorang lebih energik dan tidak cepat tua akibat hanya beristirahat di rumah. Dengan bekerja, orang dapat melakukan gerakan fisik (sama halnya dengan berolahraga).Â
Biasanya mereka akan lebih sehat jika dibandingkan dengan pensiunan yang hanya berdiam di rumah dan melakukan aktivitas seperti menonton TV dan membaca.
Kedua, dapat menyalurkan hobi.Â
Berkebun bisa jadi merupakan salah satu hobi yang dimiliki oleh seorang pensiunan. Hobi tersebut tentunya tidak bisa terealisasi ketika ia masih bekerja di kantor. Oleh karena itu masa pensiun menjadi kesempatan seseorang dapat menyalurkan hobi yang dimiliki.
Ketiga, dapat menambah penghasilan.Â
Dengan pensiun atau berhenti dari tempat kerja, maka seseorang hanya mendapatkan gaji pensiun yang pastinya jauh lebih kecil dari gaji pokok saat masih aktif bekerja. Karena itu dengan berkebun, maka seseorang tetap produktif dalam hal finansial. Apalagi seperti yang dicontohkan sebelumnya, bahwa pendapatan dari hasil berkebun cukup besar.
Keempat, investasi hijau.Â
Dengan berkebun, apalagi dengan menanam jenis tanaman komoditi, selain pada nantinya akan menghasilkan pendapatan tetapi serentak juga turut mendukung program investasi hijau. Tanaman-tanaman yang ada akan menghasilkan banyak karbon yang sangat berguna bagi kehidupan.
Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa berkebun adalah salah satu alternatif yang tepat untuk mengisi masa pensiun. Dengan berkebun, seorang yang sudah purna tugas akan tetap produktif di masa tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H