Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Orang Penting Itu Baik, Tetapi Menjadi Orang Baik, Itu Lebih Penting

28 Agustus 2022   11:33 Diperbarui: 29 Agustus 2022   05:00 2173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita patut mengakui bahwa kerendahan hati adalah perjalanan yang tidak mudah. Terlebih, ketika kesombongan itu bisa sangat tersamar. Karena itu, tentang kerendahan hati tradisi monastik menyebutnya sebagai labor humilitatis, atau "jerih payah kerendahan hati", jalan susah payah yang harus dilalui orang untuk mencapai kerendahan hati. Enzo Bianchi mengatakan, kerendahan hati hanya mudah dalam literatur, kita baru belajar kerendahan hati ketika punya pengalaman direndahkan. Di sinilah kehadiran sesama merupakan tempat untuk belajar kerendahan hati.

Mari kita terus berlomba-lomba melakukan kebaikan, namun bukan dengan tujuan agar kita dapat memperoleh balasan atau mendapat pujian dari sesama. Berusalah menjadi orang baik tetapi bukan karena kepentingan sesaat demi menjadi orang penting. Menjadi orang penting itu baik, tetapi menjadi orang baik, itu lebih penting. Berjuanglah untuk selalu rendah hati. Belajarlah dari padi yang semakin perunduk jika semakin berisi. Barang siapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barang siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun