Diskusi dapat dilakukan secara klasikal atau kelompok, namun tetap dalam bimbingan guru, sehingga diskusi tetap terarah dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. Metode Eksperimen
Seorang siswa akan lebih muda memahami suatu pelajaran jika ia langsung dilibatkan dalam pembelajaran itu sendiri.Â
Pada kesempatan tertentu siswa diminta untuk melakukan eksperimen atau percobaan dengan mengalami sendiri dan membuktikan apa yang sudah dipelajarinya. Hal ini untuk menyeimbangkan antara teori dan praktek.Â
Siswa dilatih agar tidak hanya memiliki gagasan teori, menghafal suatu pelajaran tetapi mencoba menerapkannya. Siswa diminta untuk mengamati suatu objek, kemudian diminta untuk menganalisis, dan akhirnya menarik kesimpulan sendiri dari obyek yang sudah dipelajarinya.
3. Metode Demonstrasi
Hasil dari diskusi kelompok eksperimen yang dilakukan secara pribadi, dapat dipresentasikan di depan kelas berupa penjelasan lisan, maupun bisa menggunakan alat, ilustrasi untuk mendukung penjelasan.Â
Metode demonstrasi ini dapat mengurangi terjadinya verbalisme, dan siswa bisa membandingkan antara teori dengan kenyataan.Â
Tujuannya antara lain agar siswa dapat menggunakan prosedur tertentu secara benar dan membangkitkan niat siswa untuk berani mencoba. Dengan metode ini, pembelajaran akan menjadi lebih menarik.
4. Metode Simulasi
Metode simulasi adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan peralatan atau suasana tiruan yang tujuannya adalah supaya siswa dapat meningkatkan pemahamannya terhadap suatu konsep yang sudah dipelajari.Â
Dengan metode ini siswa diharapkan mampu belajar melalui situasi tiruan dengan umpan balik dan penyempurnaan berkelanjutan.Â
Melalui metode ini siswa dapat mengembangkan kreativitas, memiliki keberanian dan percaya diri, membentuk karakter dan mengasah ketrampilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H