Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Kasus Kematian Brigadir Joshua Terkuak, Bukti Nyata Veritas Numquam Perit

11 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 13 Agustus 2022   16:03 10707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesa (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dokumen Divisi Humas Polri(KOMPAS.com/RAHEL NARDA)

Salah satu hal yang menjadi sorotan penulis ketika membaca dan menyaksikan beberapa liputan media yang memuat berita tentang kasus kematian Brigadir J, adalah tanggapan dan harapan orangtua atau keluarga korban.

Pihak keluarga tentu merasa terpukul atas kehilangan salah satu putra terbaik mereka. Keluarga yang melapor kasus ini ke Baraskrim Polri, namun mereka tetap menyerahkan kasus ini diusut tuntas sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Beberapa kali ditemua awak media, bapak Samuel Hutabarat selalu dengan tenang mengatakan bahwa semuanya diserahkan kepada pihak yang berwenang. Dalam setiap kali wawancara, bapak Samuel selalu menyampaikan ucapan terima kasih kepada presiden dan polri yang secara positif telah menanggapi permintaan pihak keluarga untuk mengusut tuntas kasus ini.

Tidak pernah ada satu kata kutukan pun yang keluar dari pernyataan bapak Samuel terhadap para pelaku yang membunuh anak kandungnya. Yang ada hanyalah tuntutan keadilan dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang untuk  menangani kasus ini secara jujur dan transparan.

Harapan bagi Publik dan Para Penegak Hukum 

Antusiasme masyarakat untuk mengikuti perkembangan berita tentang kasus Brigadir J, perlu diapresiasi. Sebagai warga negara yang mengharapkan adanya penegakan hukum yang adil, masyarakat perlu mengawal kasus ini hingga selesai.

Satu lagi hal yang kini tentunya dinanti-nantikan publik adalah apa motif pembunuhan Brigadir J. Dalam proses pengusutan kasus ini, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan juga bijak dalam memilah-milah berita dari berbagai media.

Di lain pihak, para penegak hukum tetap diberikan titipan pesan, supaya menuntaskan kasus ini dengan tetap mengabdi pada kebenaran. Mengabdi pada kebenaran berarti melakukan sesuatu dengan jujur tanpa iming-iming kepentingan. Hindari sikap kompromi terhadap kesalahan, karena sikap kompromi akan menelurkan ketidakjujuran, malapetaka dan ketidakmampuan individu untuk mengabdikan diri pada kebenaran. Keadilan, kejujuran mesti ditegakan sehingga tidak mendegradasi kualitas hukum di negara kita.

Proses hukum ini masih tetap berlanjut untuk mengetahui apa motif terjadinya pembunuhan ini. Kita pun belum tahu pasti siapa yang benar dan salah di hadapan hukum. Namun dari kasus ini, satu hal utama yang menjadi pelajaran berharga bagi kita bahwa kebenaran tidak akan pernah mati (Veritas Numquam Perit).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun