Instrumen kebijakan yang dapat digunakan otoritas publik untuk merangsang investasi hijau adalah kredit yang dijamin, pengurangan pajak yang dibayarkan, hibah yang ditawarkan untuk pengadaan teknologi hijau, dan kursus gratis tentang pentingnya investasi hijau yang didedikasikan untuk organisasi swasta.
Dalam hal ini, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral, memiliki peranan yang sangat besar untuk mendukung suksesnya investasi hijau pada Presidensi G20. Bank Indonesia telah menunjukkan perannya untuk mendukung investasi hijau di kawasan Asia-Pasifik dalam Asian Green Bond Fund. Semoga tiga srategi yang dikembangkan oleh Bank Indonesia, yakni mengembangkan investasi hijau, membangun ekosistem instrumen keuangan berkelanjutan dan program pembangunan kapasitas dan bantuan teknis berkelanjutan, dapat memberikan kontribusi positif bagi manusia, alam dan perkembangan ekonomi (People-Planet-Profit). Kita pun berharap penuh optimis bahwa Presidensi G20 2022, Indonesia dapat mengukir sejarah demi pemulihan manusia, alam dan ekonomi, baik skala nasional maupun internasional.
 ***
Daftar Rujukan:Â
Chiimiea, A., Minciu, M., Manta, A. M., Ciocoiu, C. N., & Veith, C. (2021). The drivers of green investment: A bibliometric and systematic review. Sustainability (Switzerland), 13(6).
Indriastuti, M., & Chariri, A. (2021). The role of green investment and corporate social responsibility investment on sustainable performance. Cogent Business and Management, 8(1).
Li, Z. Z., Li, R. Y. M., Malik, M. Y., Murshed, M., Khan, Z., & Umar, M. (2021). Determinants of Carbon Emission in China: How Good is Green Investment? Sustainable Production and Consumption, 27, 392.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H