Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Epifani Wajah: Yang Lain adalah Aku Yang Lain

13 Juni 2022   17:56 Diperbarui: 13 Juni 2022   20:56 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: Hot Liputan6.com)

Dalam etika tradisional, ada tiga hal yang turut berpartisipasi dalam proses pemberian tanggung jawab, yaitu:
Pertama: ada sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan dan ada yang bertanggungjawab. Menurut Levinas, apa yang dilakukan itu sudah dapat dikatan kerja (praktek), sedangkan apa yang dikatakan masih dalam perkataan (teori).

Kedua: kita bertanggungjawab terhadap adanya yang lain, karena yang lain itu adalah subyek sebagaimana diri kita yang juga adalah subjek.

Ketiga: tanggung jawab dalam pengertian tradisional berhubungan dengan menjawab. Namun relasi ini agak terbatas. Seseorang bertanggungjawab kepada orang lain karena ia mau menjawab respon dari yang lain. Respon dalam bentuk jawaban yaitu jawaban atas panggilan orang lain.

Ketiga proses tangung jawab ini disebut dengan tangung jawab diri yang merupakan visi terbesar dari sebuah tanggung jawab. 

Tanggung jawab diri berarti tanggung jawab yang tidak berasal dari perkataan dan perbuatan itu sendiri, tetapi berasal dari persembahan diri sendiri. 

Ini berarti bahwa jawaban tidak secara primordial menunjuk pada sesuatu yang "telah" dikatakan dan dilakukan, tetapi lebih kepada yang "harus" dikatakan dan dilakukan.

Menurut Levinas proses tangung jawab akan yang lain dalam etika tradisional (tanggung jawab diri) berbeda dengan proses menjawab. Levinas menjelaskan hal ini dengan memberikan perbedan antara term "dativus" dan "nominativus". 

Term dativus berarti saya menjawab orang lain, tetapi "setelah" saya memberikan jawaban, saya tidak mempunyai hubungannya lagi dengan dia. Sedangkan nominativus berarti seseorang memberikan jawaban "untuk" orang lain. Dengan sendirinya dia berhubungan langsung dengan subyek itu.

Tanggung Jawab "untuk" dan Tanggung Jawab "bagi"

Levinas menjelaskan tanggung jawab dalam arti yang heteronom. Ia membedakan tanggungjawab dalam dua term, yaitu tanggungjawab untuk dan bagi orang lain. Secara sepintas kedua jenis tanggungjawab ini merupakan sesuatu yang ambigu, karena hampir memiliki makna yang sama, untuk menjelaskan hal ini, ia membandingkannya dengan term "menghakimi dan menghukum". Menghakimi berarti kita berada di luar konflik sedangkan menghukum berarti kita secara langsung berada ditengah-tengah konflik itu.

Tanggung jawab "untuk" lebih radikal jika dibandingkan dengan tanggung jawab "bagi". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun