Dalam etika tradisional, ada tiga hal yang turut berpartisipasi dalam proses pemberian tanggung jawab, yaitu:
Pertama: ada sesuatu yang telah dikatakan atau dilakukan dan ada yang bertanggungjawab. Menurut Levinas, apa yang dilakukan itu sudah dapat dikatan kerja (praktek), sedangkan apa yang dikatakan masih dalam perkataan (teori).
Kedua: kita bertanggungjawab terhadap adanya yang lain, karena yang lain itu adalah subyek sebagaimana diri kita yang juga adalah subjek.
Ketiga:Â tanggung jawab dalam pengertian tradisional berhubungan dengan menjawab. Namun relasi ini agak terbatas. Seseorang bertanggungjawab kepada orang lain karena ia mau menjawab respon dari yang lain. Respon dalam bentuk jawaban yaitu jawaban atas panggilan orang lain.
Ketiga proses tangung jawab ini disebut dengan tangung jawab diri yang merupakan visi terbesar dari sebuah tanggung jawab.Â
Tanggung jawab diri berarti tanggung jawab yang tidak berasal dari perkataan dan perbuatan itu sendiri, tetapi berasal dari persembahan diri sendiri.Â
Ini berarti bahwa jawaban tidak secara primordial menunjuk pada sesuatu yang "telah" dikatakan dan dilakukan, tetapi lebih kepada yang "harus" dikatakan dan dilakukan.
Menurut Levinas proses tangung jawab akan yang lain dalam etika tradisional (tanggung jawab diri) berbeda dengan proses menjawab. Levinas menjelaskan hal ini dengan memberikan perbedan antara term "dativus" dan "nominativus".Â
Term dativus berarti saya menjawab orang lain, tetapi "setelah" saya memberikan jawaban, saya tidak mempunyai hubungannya lagi dengan dia. Sedangkan nominativus berarti seseorang memberikan jawaban "untuk" orang lain. Dengan sendirinya dia berhubungan langsung dengan subyek itu.
Tanggung Jawab "untuk" dan Tanggung Jawab "bagi"
Levinas menjelaskan tanggung jawab dalam arti yang heteronom. Ia membedakan tanggungjawab dalam dua term, yaitu tanggungjawab untuk dan bagi orang lain. Secara sepintas kedua jenis tanggungjawab ini merupakan sesuatu yang ambigu, karena hampir memiliki makna yang sama, untuk menjelaskan hal ini, ia membandingkannya dengan term "menghakimi dan menghukum". Menghakimi berarti kita berada di luar konflik sedangkan menghukum berarti kita secara langsung berada ditengah-tengah konflik itu.
Tanggung jawab "untuk" lebih radikal jika dibandingkan dengan tanggung jawab "bagi".Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!