Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Betulkah Ganti Menteri, Ganti Kurikulum?

3 Juni 2022   18:31 Diperbarui: 4 Juni 2022   07:09 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak Indonesia merdeka, kurikulum pendidikan telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum.

Jika kita menelusuri sejarah perkembangannya, maka sejak kurikulum pertama tahun 1947 sampai tahun 2022, negara kita sudah mengalami 11 kali perubahan, yang mana pada tahun ini akan dimulai kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka.

Setiap kali ada perubahan kurikulum, pemeo "ganti manteri, ganti kurikulum", sering kita dengar. Apakah pemeo ini sudah tepat? Untuk menjawab pertanyaan ini kita perlu memahami bersama beberapa hal mendasar tentang perubahan kurikulum.

Sifat dasar dan prinsip Kurikulum

Berbagai kebijakan dalam membuat perubahan suatu kurikulum didasarkan pada hasil analisis, evaluasi, prediksi yang disesuaikan dengan perkembangan dan situasi pada zamannya.

Maka hal mendasar yang perlu diketahui adalah kurikulum sebagai sebuah produk kebijakan bersifat dinamis, kontekstual, dan relatif.

Dikatakan dinamis karena kurikulum harus dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan membuka diri terhadap kritik yang membangun.

Disebut kontekstual sebab kurikulum harus didasarkan pada kebutuhan yang sesuai dengan pada konteks zaman yang sedang berkembang.

Sedangkan kurikulum dinamakan relatif karena suatu kebijakan kurikulum yang dipandang baik dan efektif pada zamannya, bisa menjadi tidak relevan pada zaman-zaman berikutnya. Maka change and continuity, menjadi prinsip dasar dari kebijakan kurikulum.  

Kerangka Kurikulum

Pertama-tama perlu dipahami bahwa ada dua perbedaan kerangka kurikulum, yaitu kurikulum nasional dan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum nasional adalah kurikulum yang telah dibuat dan ditetapkan oleh pemerintah, sebagai acuan bagi para guru untuk menyusun kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun