Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila dan Revitalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah

31 Mei 2022   19:17 Diperbarui: 1 Juni 2022   06:44 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Suara.com)

Pendidikan moral yang dipraktekan selama ini adalah mengajarkan teori kepada siswa tentang apa yang baik dan buruk, apa salah dan benar. Para siswa lebih banyak diajarkan tentang teori-teori mengenai pengertian nilai kesederhanaan, kesetiakawanan, keikhlasan, kebebasan dan kemandirian dan lain-lain. Masih banyak ditemukan pula praktek pendidikan agama yang pengajarannya berupa pemberian materi pengetahuan tentang ritual dan dogma keagamaan. Pendidikan kewarganegaraan juga lebih banyak menekankan pada aspek kognitif daripada aspek afektif dan psikomotorik.

Revitalisasi pendidikan nilai dapat dilakukan dengan mengajak para siswa untuk mempraktekkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya berhenti pada teori. 

Revitalisasi dalam pendidikan agama dapat dilakukan dengan lebih memperhatikan penghayatan dan pengamalan dalam hidup sehari-hari. Para siswa tidak hanya diajarkan tentang praktek keagamaan tetapi bagaimana ia menghayati iman, harapan dan kasih kepada Tuhan dan sesama. Dalam pendidikan agama diharapkan juga menamkan nilai-nilai toleransi untuk menghormati agama lain. Sedangkan revitalisasi pendidikan kewarganegaraan dapat dilakukan dengan lebih menekankan pengamalan pancasila dalam hidup sehari-hari, daripada sebatas pelajaran tentang pancasila.

3. Revitalisasi Pendidikan dalam Keluarga, Sekolah dan Masyarakat

Berhasil tidaknya pendidikan karakter merupakan tanggungjawab bersama, baik itu keluarga, sekolah maupun masyarakat. Karena itu revitalisasi pendidikan karakter menekankan hubungan kemitraan dari semua pihak tersenbut. Keluarga merupakan benteng pertama, tempat bertumbuhnya pendidikan karakter. Orang tua tidak hanya menitipkan pendidikan karakter pada pihak sekolah. Hal yang bisa dilakukan oleh orang tua dan keluarga adalam memberikan teladan hidup yang baik kepada anak-anak.  

Revitalisasi pendidikan karakter di sekolah dapat dilakukan dengan cara memberikan teladan yang baik bagi para siswa. Kepala sekolah dan para guru tidak hanya mengajarkan nilai-nilai budaya seperti jujur, tertib, disiplin, gotongroyong, dan lain-lain, tetapi leih dari itu harus mempraktekannya dalam hidup sehari. Sementara itu revitalisasi peran masyarakat dalam mendukung program pendidikan karakter antara lain dapat dilakukan dengan cara mewujudkan lingkungan yang nyaman, bersih, toleran dan rukun.

4. Revitalisasi Peran Media Masa

Media masa mempunyai peranan yang sangat penting dalam bidang pendidikan. Apa yang ditayangkan, disiarkan atau ditulis dalam media akan turut mempengaruhi pengembangan karakter peserta didik baik. Hal ini bisa memiliki dampak positif tetapi juga dapat berdampak negatif. Dampak negatif inilah yang perlu dihindari.

Revitalisasi media masa, antara lain dapat dilakukan dengan cara tidak menayangkan sesuatu yang berdampak pada kerusakan karakter, melainkan memperbanyak tayangan yang bersifat edukatif, menghilangkan berita-berita bohong (hoax) yang dapat menyesatkan, menghapus konten-konten yang tidak mendidik, dan lain-lain.

Kita semua diajak untuk terus berjuang melakukan revitalisasi, reinovasi, rekonstruksi, dan mengaktualisasikan kembali nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Filsafat pancasila hendaknya dijadikan sebagai landasan dasar dalam pendidikan nasional. 

Nilai-nilai pancasila diharapkan tidak hanya diajarkan sebagai teori untuk dihafal, melainkan untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari. Pendidikan karakter bukanlah suatu mata pelajaran yang harus dipelajari melainkan harus dihidupi. 

Supaya cita-cita besar ini dapat terwujud dengan baik, maka membutuhkan kerjasama dari semua pihak, yaitu orangtua, guru, masyarakat, dan pemerintah.

Selamat Hari Lahir Pancasila 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun