BUKALAH PINTU
Membuka pintu batin diri sendiri membawa ingatan akan fajar hari baru. Malam menutup pintu untuk lapisan yang tebal, ketidakjelasan, dan fajar mengisyaratkan nafas pertama cahaya. Ketika kita tidak membuka diri terhadap kesempatan maka kita ibarat berada dalam sebuah kamar tanpa jendela. Kita tidak boleh tinggal dengan apa yang telah dikenal dan terjamin. Kita perlu bergerak keluar dari sebuah kamar tanpa jendela dan menjelajahi apa yang terletak di luar. Pintu-pintu yang kita buka akhirnya memimpin kita kepada inti diri kita sendiri sambil memberikan kita kesempatan untuk menggugurkan kepalsuan atau ketidakbenaran yang kita pegang teguh.
MEMBUKA PINTU YANG DIKUNCI
Pintu hati kita kadang terkunci, digembok, bahkan dipaku mati. Ketika kita masih anak-anak pintu menuju batin dibuka dengan mudah, namun ketika kita semakin dewasa pintu ditutup karena banyak hal luar yang kita terima dan fokus pada dunia luar. Bagi orang yang mengalami luka mendalam, membutuhkan waktu lama untuk membuka pintu. Namun pintu itu harus dibuka supaya belajar dan menerima apa yang membawa pertumbuhan selanjutnya.
MEMASUKAN BERITA DI BAWAH PINTU
Ketika Tuan Rumah kelihatannya tidak mendengarkan ketukanmu sehingga tidak membukakan pintu bagimu, masukan saja kertas berisi pesan yang ingin anda sampaikan. Ini suatu tanda, bahwa kamu benar-benar mau berusaha untuk menyampaikan suatu hal yg sangat penting dan harus segera mendapat tanggapan. Ketika Allah terasa jauh, teruslah percaya pada-Nya dan yakinlah bahwa Yang Ilahi masih dapat dicapai. Kita tidak boleh berhenti berdoa sekalipun kehilangan sentuhan dan merasa bahwa doa kita tidak didengarkan.
MEMINYAKI ENGSEL PINTU
Engsel pada pintu hati kita memerlukan perhatian, tetapi sering dilupakannya. Kadang ia sudah berkarat, maka perlu diberi minyak. Ada beberapa minyak utama yang memelihara engsel-engsel hati kita supaya dapat bergerak dengan lancar. Minyak-minyak itu yakni doa, iman, cinta, kesabaran, pengampunan, daya cipta atau kreativitas, kesetiaan dan penyerahan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H