Dengan membuat resensi, dapat membantu para formandi melihat pesan-pesan bermakna dalam buku dan juga melatih mereka untuk memberikan catatan kritis.Â
Selanjutnya, pengumpulan tugas melalui blog sekaligus melatih para formandi dalam mengembangkan literasi digital.Â
3. Menceritakan apa yang sudah dibaca
Kurang lebih 10-15 menit sebelum pelajaran dan konferensi (jam pelajaran saya), diberikan kesempatan kepada beberapa formandi untuk menyampaikan inti salah satu buku yang sudah dibaca dalam satu minggu terakhir.Â
Teman-teman yang lain hanya menyimak, tanpa memberikan tanggapan terhadap apa yang telah disampaikan. Hal ini turut membantu formandi untuk latihan berbicara dan mendengarkan (menyimak).
Selain menceritakan atau sharing isi buku yang sudah dibaca saat mengawali pelajaran, ada juga jadwal khusus yang sudah ditetapkan untuk sharing secara lebih mendalam tentang isi buku yang sudah dibaca setiap formandi.Â
Dengan dipandu oleh moderator, masing-masing secara bergiliran menceritakan kembali isi buku yang sudah dibaca.Â
Sebelum mengakhiri sharingnya, mereka harus membuat kesimpulan dan menarik pesan atau makna yang bisa diambil dari buku tersebut untuk hidup mereka.Â
Setelah salah satu formandi menyampaikan sharingnya, kemudian akan dibuka ruang diskusi bagi teman-teman lain untuk menanggapi apa yang telah disampaikan tersebut.Â
Kegiatan ini dapat membantu mengembangkan keterampilan formandi dalam berbicara dan menyampaikan pendapat melalui diskusi bersama.
4. Dramatisasi isi bacaan
Selain dengan beberapa kegiatan di atas, salah satu cara untuk mengembangkan literasi para formandi adalah melalui kegiatan drama atau teater.Â
Para formandi dibagi ke dalam beberapa kelompok. Mereka diminta untuk membaca sebuah novel. Novel yang sudah dibaca diringkas dan dikemas dalam bentuk teater.Â