Hal ini dimaksudkan agar mereka bisa konsentrasi dalam membaca dan mendapatkan banyak pengetahuan dari sumber bacaan tersebut. Tentunya membaca di perpustakaan ini diwajibkan untuk hening. Di luar jam baca tersebut, mereka bisa memilih waktu pribadi untuk menambah jam baca mereka.Â
Adanya jam baca wajib merupakan proses untuk membentuk kedisiplinan dalam membaca dan menyadarkan mereka akan pentingnya membaca.Â
Sedangkan untuk jam baca pribadi, kesempatan yang diberikan kepada mereka untuk menjadikan hal itu sebagai kebiasaan yang dilakukan atas dasar kesadaran pribadi karena kebutuhan bukan atas dasar desakan dari pihak luar.
2. Meringkas buku bacaan
Pada setiap 3 bulan, seorang formandi diwajibkan minimal meringkas 5 buku yang sudah dibacanya. Membaca dan meringkas buku-buku tersebut dilakukan di luar jam baca yang hanya dikhususkan untuk membaca.Â
Setiap formandi harus meringkas buku yang berbeda dengan temannya. Setiap buku yang ingin diringkas, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari formator. Ringkasan buku tersebut ditulis dengan menggunakan tulisan tangan dan dikumpulkan satu minggu sebelum ujian mid-semester.Â
Dengan meringkas buku, diharapkan seseorang bisa lebih memahami apa yang pernah dibaca. Mereka pun bisa terlatih untuk membuat ringkasan yang baik dan benar.
Dari lima buku yang telah diringkas menggunakan tulisan tangan tersebut, salah satunya dipilih untuk diketik dan dipublikasikan di blog dalam bentuk resensi.Â
Link tulisan tersebut dibagikan pada semua formandi melalui grup FB, sehingga semua teman bisa membaca.Â
Semua teman diharapkan dapat membaca tulisan teman lainnya, karena inti tulisan ini pun akan ditanyakan dalam ujian sebagai soal terbuka (bonus).Â