Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filosofi Pendidikan Titus Brandsma

15 Mei 2022   16:03 Diperbarui: 7 September 2022   07:13 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Profesor Titus Brandsma (Foto: OCARM.org)

Biografi Singkat Titus Bransma
Anno Brandsma dilahirkan di Friesland Belanda pada tahun 1881. Anno bergabung dengan Ordo Karmelit pada tahun 1898 dan mengambil nama ayahnya, Titus, sebagai nama kebiaraannya. Titus mengikrarkan kaul kebiaraan pertamanya pada bulan Oktober 1899 dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Juni 1905.

Sebagai seorang akademisi, Titus mengkhususkan diri dalam filsafat dan mistisisme. Pada tahun 1923, Titus mengambil bagian dalam pendirian Universitas Katolik Nijmegen dan kemudian menjabat sebagai Rektor Magnificus. Pada tahun-tahun sebelum Perang Dunia Kedua, Titus secara terbuka mengkritk ideologi Nazi. Selama pendudukan Jerman di Belanda, ia membela kebebasan surat kabar, khususnya surat kabar Katolik. Titus ditangkap pada bulan Januari 1942 dan dikirim ke Dachau, kamp konsentrasi di mana Titus menemui ajalnya karena disuntik cairan yang mematikan pada tanggal 26 Juli 1942.

Pada tahun 1985, Gereja Katolik memberikan gelar beato kepadanya. Pada tanggal 15 Mei 2022, Titus dikanonisasi (digelari orang kudus atau santo) sebagai seorang martir oleh Paus Fransiskus.

Pendidikan Titus 
Titus adalah murid yang baik yang sejak awal menyadari pentingnya nilai pendidikan. Sebagai seorang murid, ia banyak membaca dan sangat menyukai sastra serta sejarah. Setelah memasuki Ordo Karmel pada tahun 1898, Titus meneruskan kebiasaan banyak membacanya dan mulai menerbitkan tulisan-tulisannya. Ketika ia mengambil gelar doktoral dalam bidang filsafat di Universitas Gregoriana, Roma, ia juga mendalami sosiologi modern.

Profesor Universitas 
Dengan berdirinya Universitas Katolik di Nijmegen pada tahun 1923, Titus dinominasikan sebagai Profesor Filsafat dan Sejarah Mistisisme. Pada tahun 1932, Titus diangkat menjadi Rektor Magnificus (Presiden). Pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh Titus membekas dalam diri banyak orang. Titus menemukan kembali spiritualitas negara mereka. Titus dikenal sangat baik dan para mahasiswanya selalu ingin menemuinya. Titus juga mencarikan beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu. Titus melawan ideologi Sosialisme Nasional dengan cara mengkritik keras melalui berbagai pengajaran di universitasnya. Hidup Titus sungguh mendarat. Titus pernah didapati membantu seorang lelaki tua yang mendorong gerobak sampah ke atas bukit yang terletak antara universitas dan Biara Karmel. Titus meletakkan tas profesornya di atas gerobak sampah itu supaya ia leluasa menolong lelaki tua tersebut.

Profesor Titus Brandsma (Foto: OCARM.org)
Profesor Titus Brandsma (Foto: OCARM.org)

Pendidikan dalam Panggilan menjadi Mistikus
Titus selalu ingin mendidik orang tentang panggilan mereka untuk menjadi mistikus. Titus mendefinisikan mistisisme sebagai: 'persatuan khusus Tuhan dengan manusia, di mana manusia menjadi sadar akan kehadiran Tuhan dan juga menjadi satu dengan Tuhan.' Titus memahami mistisisme sebagai panggilan yang ditujukan kepada semua orang. Ia banyak berbicara tentang mistisisme sehari-hari, dan yakin bahwa Tuhan adalah dasar keberadaan kita dan dapat ditemui selalu dan di mana-mana dan dalam diri sesama. Ceramahnya tentang mistisisme Karmelit, disampaikan di Amerika Serikat pada tahun 1935, adalah sungguh merupakan spiritualitas khas abad kedua puluh.

Jurnalis sebagai Pendidik
Titus tidak diragukan lagi melihat jurnalisme sebagai bentuk pendidikan. Artikel-artikelnya yang dapat diakses di surat kabar-surat kabar Katolik sungguh menampakkan secara efektif aspek pendidikan ini. Artikel-artikel tersebut dengan sendirinya menjadi semacam 'kursus singkat'.

Titus Brandsma di ruang kerja sebagai jurnalis-pendidik (Foto: OCARM.org)
Titus Brandsma di ruang kerja sebagai jurnalis-pendidik (Foto: OCARM.org)

Filosofi Pendidikan Titus
Bagi Titus, penting bagi pendidik untuk menghormati masing-masing pribadi murid: '...manusia tidak semuanya sama dan bukanlah merupakan suatu konstruksi atau ide belaka. Setiap manusia, dan juga setiap anak, adalah sosok unik dalam alam ini. Sangat tidak masuk akal apabila kita ingin melihat mereka tanpa memperhatikan semua perbedaan yang ada di antara mereka. Kita harus menerima orang-orang muda apa adanya.' 

Bagi Titus, para siswanya harus menyadari, 'Kami tidak mengajarkan pengetahuan filsafati kepada Anda karena Anda sendirilah yang harus terlebih dahulu mengembangkannya dalam diri Anda... Kami tidak menanamkan pengetahuan kebenaran ke dalam diri Anda, kami hanya menarik keluar hasrat luar biasa Anda untuk mengetahui apa yang benar, yang tersembunyi di dalam diri Anda.'

Sumber Daya Pendidikan
Titus yakin akan pentingnya sumber daya pendidikan yang tepat. Dia juga menggarisbawahi perlunya pengembangan profesionalisme guru yang berkelanjutan: 'idealnya seorang guru harus terus menerus melakukan pengembangan diri... Guru yang terlatih adalah berkat.' Titus juga memiliki perhatian khusus untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu: 'Perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu mengungkapkan cinta kasih sejati.'

Rm. Titus Brandsma, O.Carm (Foto:OCARM.org)
Rm. Titus Brandsma, O.Carm (Foto:OCARM.org)

Kerasulan Mistisisme Karmel-Karmel sebagai Sekolah
Titus berbicara tentang 'kerasulan mistisisme Karmelit', dengan menggunakan gambaran sekolah. Para Karmelit diutus untuk mengajar orang berdoa, membantu mereka menyadari bahwa mereka telah diselamatkan dan dicintai oleh Tuhan. Bagi Titus, Karmel bagaikan sekolah, 'sekolah kehidupan mistik', dan menegaskan: 'dalam kehidupan spiritual, sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, bukankah kita tidak dapat meniadakan pendidikan, guru dan pendampingan.'

Sumber: Panitia Kanonisasi Titus Brandsma di Roma, Penterj. IKI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun