Bagi Titus, para siswanya harus menyadari, 'Kami tidak mengajarkan pengetahuan filsafati kepada Anda karena Anda sendirilah yang harus terlebih dahulu mengembangkannya dalam diri Anda... Kami tidak menanamkan pengetahuan kebenaran ke dalam diri Anda, kami hanya menarik keluar hasrat luar biasa Anda untuk mengetahui apa yang benar, yang tersembunyi di dalam diri Anda.'
Sumber Daya Pendidikan
Titus yakin akan pentingnya sumber daya pendidikan yang tepat. Dia juga menggarisbawahi perlunya pengembangan profesionalisme guru yang berkelanjutan: 'idealnya seorang guru harus terus menerus melakukan pengembangan diri... Guru yang terlatih adalah berkat.' Titus juga memiliki perhatian khusus untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu: 'Perhatian kepada anak-anak yang kurang mampu mengungkapkan cinta kasih sejati.'
Kerasulan Mistisisme Karmel-Karmel sebagai Sekolah
Titus berbicara tentang 'kerasulan mistisisme Karmelit', dengan menggunakan gambaran sekolah. Para Karmelit diutus untuk mengajar orang berdoa, membantu mereka menyadari bahwa mereka telah diselamatkan dan dicintai oleh Tuhan. Bagi Titus, Karmel bagaikan sekolah, 'sekolah kehidupan mistik', dan menegaskan: 'dalam kehidupan spiritual, sebagaimana dalam kehidupan sehari-hari, bukankah kita tidak dapat meniadakan pendidikan, guru dan pendampingan.'
Sumber: Panitia Kanonisasi Titus Brandsma di Roma, Penterj. IKI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H