Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Transformasi Pendidikan Berbasis CARMEL

30 April 2022   21:25 Diperbarui: 3 September 2022   08:16 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Religious 

Pendidikan agama di sekolah hendaknya tidak hanya berhenti pada ajaran-ajaran dokmatis berupa pengetahuan keagamaan. Kini saatnya perlu ada transformasi pendidikan agama dalam sebuah konsep pendidikan religiositas. Pendidikan religiositas merupakan proses pendidikan untuk membatinkan dan menanamkan kesadaran bahwa manusia merupakan makhluk yang diciptakan dan memiliki keterikatan (interconnectedness) dengan Allah, Sang Pencipta. Di samping itu, pendidikan religiositas juga merupakan proses untuk menimbang kembali dan membagikan pengalaman pergaulan dan pergulatan iman manusia kepada Allah. Di samping itu, pendidikan religiositas membuka peluang bagi terjalinnya sikap saling menghargai dalam keragaman seluruh keyakinan dengan tanpa menghilangkan prinsip kebenaran agama yang dianut masing-masing murid.

Kepala Sekolah bersama siswa-siswi SMP-SMA Alvarez Paga (Sumber: Pos-kupang.com
Kepala Sekolah bersama siswa-siswi SMP-SMA Alvarez Paga (Sumber: Pos-kupang.com

Ministry

Salah satu keresahan pada zaman digital ini adalah manusia sering sibuk dengan dirinya sendiri dan mengabaikan yang lainnya. Semangat pelayanan dan pengabdian kepada sesama hendaknya juga ditanamkan dalam diri siswa. Hal ini bisa dilakuakan dengan cara menciptakan kerja sama, gotong royong, dan peduli kepada sesama. Dengan demikian, siswa dapat menyadari bahwa pengetahuan atau prestasi yang mereka peroleh, tidak hanya demi kepentingan pribadi tetapi juga untuk kepentingan dan kebahagiaan banyak orang.

Elaborasi 

Elaborasi dalam pendidikan dipahami sebagai tahapan pembelajaran yang dilakukan secara tekun dan cermat. Hal prakstis yang dapat dilakukan dalam kegiatan elaborasi di sekolah misalnya melalui kegiatan membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membuat kesepakatan berdasarkan kegiatan kooperatif dan kolaborasi dan lain-lain.

Lomba debat Siswa SMAK Monte Carmelo Maumere (Sumber Foto: Ekorantt.com)
Lomba debat Siswa SMAK Monte Carmelo Maumere (Sumber Foto: Ekorantt.com)

Literacy

Literasi dapat dipahami sebagai kegiatan membaca, menulis, berhitung, berbicara, bahkan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dewasa ini ketrampiran berliterasi sangat dibutuhkan. Bahkan saat ini peserta didik diharapkan dapat menguasai literasi digital. Tujuan dari literasi adalah untuk pengembangan budi pekerti yang baik, menciptakan budaya membaca dan menulis, meningkatakan pengetahuan, memahami informasi yang dibaca, dan dapat berpikir kritis. Sekolah hendaknya mendorong para murid untuk menghimpun, mencerna, menimbang dan mengintegrasikan informasi yang diperoleh, dan membiasakan diri untuk mendidik diri sepanjang hayat (long-life education).

Selamat Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun