Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menggugat Tanggung Jawab Manusia atas Kerusakan Alam

22 April 2022   10:50 Diperbarui: 3 September 2022   07:25 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bumi dan tangan-tangan manusia. (Foto: Kompas.com)

Kesalahan dalam memahami makna kebebasan telah membawa dampak baru yaitu manusia di pandang sebagai penguasa segalanya. Keberadannya di dunia yang disertai  dengan kebebasannya menyiratkan suatu maksud bahwa dia sendiri adalah makluk penguasa dunia. Baik atau buruk, maju atau mundurnya dunia sangat terpegantung dari sikap manusia itu sendiri. 

Sikap manusia yang baik mendatangkan dampak yang baik bagi dirinya dan alam sekitarnya demikianpun sebaliknya sikap yang buruk akan mendatangkan dampak yang buruk pula. Dan semuanya itu hanya dirasakan oleh manusia. 

Sebagai penguasa dunia kadang membuat manusia bertindak sewenang-wenang terhadap dunia. Sikap ini menghantar manusia pada jurang kebinasaan. Manusia harus menyadari bahwa gelar yang diberikan kepadanya sebagai penguasa  pada dasarnya tidak berarti bahwa manusia boleh melakukan apa saja yang bisa diperbuatnya.  Ia harus ingat  bahwa  dirinya adalah unsur  terkecil dari dunia dan tidak berarti sedikitpun. 

Manusia adalah makluk yang memiliki otak. Ia tidak hanya memiliki kepala dan isi otak melainkan lebih dari itu ia memiliki akal budi dengannya ia berpikir, bernalar, membuat analisis, membuat pertimbangan dan mengambil keputusan.[iv] S

ebagai makluk rasional manusia harus mengambil suatu sikap untuk  memilih dan mengambil keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Untung dan rugi dari akibat tindakannya harus dipertimbangkan secara matang dan saksama. Dia juga harus sadar bahwa dia tahu, berpikir kritis, dan mampu melihat apa yang baik untuk dirinya dan orang lain serta apa yang tidak baik bagi dirinya dan lingkungannya. 

Ia harus menyadari pentingnya harmoni dalam relasi dengan sesama dan lingkungan sekitarnya (mencintai lingkungan). Sehingga dampak dari tindakannya tidak merugikan isi dunia lainnya. Manusia seharusnya mengambil sikap dasar yang sehat dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.   

Penafsiran yang keliru dari kata penguasa dapat berdampak negatif bagi kehidupan manusia. Sebagai penguasa kecenderungan manusia adalah bertindak secara otoriter. Di sini pemikiran rasional yang seharusnya penting sehingga ia tdak salah dalam mengambil keputusan. Kesalahan dalam mengambil keputusan dapat menjerumuskan  dirinya kedalam jurang kebinasaan dan kehancuran. Ia hancur karena tingka laku dan perbuatannya sendiri.

Tumpukkan sampah di dekat Daan Mogot City Apartemen, di Semanan, Kalideres, Jakbar, Rabu (8/1/2020). (Foto: KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)
Tumpukkan sampah di dekat Daan Mogot City Apartemen, di Semanan, Kalideres, Jakbar, Rabu (8/1/2020). (Foto: KOMPAS.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR)

Pengalaman akan kebinasaan merupakan titik balik kesadaran manusia. Dalam  kebinasaan manusia mulai menyadari bahwa sebanarnya ia tidak mempunyai pengaruh sedikitpun terhadap dunia. Pengalaman akan kebinasaan mencerminkan bahwa sebenarnya ia adalah makluk yang terbatas oleh kerena itu manusia tergantung sepenuhnya pada dunia. 

Selain  itu pengalaman itu juga mengantar manusia kepada suatu refleksi bahwa ada kekuatan yang melebihi kekuatannya sendiri. Kesadara akan keterbatasan dirinya membawa manusia pada suatu sikap baru bahwa sebenarnya dia bukanlah penguasa dunia tetapi dia hanyalah penjaga dunia. Sebagai penjaga ia berusaha untuk tetap mempertahankan relasinya dengan alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun