Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Cara Mempertahankan dan Meningkatkan Mutu Sekolah pada Masa Pandemi? (Belajar dari Konsep Trilogi Juran)

29 Maret 2022   09:09 Diperbarui: 2 September 2022   20:48 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joseph Moses Juran adalah seorang insinyur sekaligus konsultan, kelahiran Rumania. Juran menjadi terkenal karena memiliki konsep pemikiran tentang manajemen mutu, yang lebih dikenal dengan sebutan Trilogi Juran. Walaupun sebenarnya teori ini lahir dari latar belakang dunia bisnis, namun teori tersebut juga banyak diadopsi oleh bidang ilmu lainnya, termasuk dalam pengembangan mutu pendidikan. Tiga komponen penting yang dikenal dengan Trilogi Juran tersebut adalah perencanaan mutu, pengendalian dan peningkatan mutu (Burhanudin et al., 2020). Bertolah dari Trilogy Juran ini, penulis akan menawarkan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 

Perencanaan Kebijakan Menghadapi Pandemi Covid-19

Bagian pertama dari Trilogi Juran adalah Perencanaan Kualitas (Quality Planning/QP). Kepala sekolah sebagai perumus perencanaan kualitas, melakukan pemetaan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada masa pandemi covid-19, yang disesuaikan dengan regulasi atau ketentuan yang dibuat oleh pemerintah sehingga ketika merumuskan perencanaan memiliki kesesuaian antara kebutuhan masyarakat dengan tujuan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan (Burhanudin et al., 2020).

Fokus utama dari tahap peraencanaan adalah penyusunan kebijakan pelaksanaan pembelajaran dengan tujuannya untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu. Perencanaan dapat dibagi sesuai dengan zona yang ada, yakni:

Pertama, sekolah yang berada di zona hijau, 1). Kegiatan pembelajaran tetap dilaksanakan secara tatap muka, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan; 2). Kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan dua kelompok belajar (rombel).

Kedua, sekolah yang berada di luar zona hijau, 1). Kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring; 2). Pembelajaran daring dan luring. 3). Akan ada pelatihan pengembangan pembelajaran berbasis IT. 4). Optimalisasi website dan pemanfaatan google Suite dan aplikasi-aplikasi lainnya; 5). Akan ada koordinasi rutin setiap hari; 6). Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) wajib hadir tiap hari; 7). Optimalisasi peran BK, wali kelas: konseling, home visit, komunikasi daring; 8). Promosi virtual; 9) Peringatan hari-hari besar secara virtual; 10) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online; 11). Edufair virtual; dan 12). Optimalisasi kerjasama dengan BP2 / komite sekolah.

Pada tahap perencanaan hendaklnya kepala sekolah mengadakan pertemuan dan membuat kesepakatan dengan orang tua tentang program sekolah yang akan diterapkan selama masa pandemi covid-19. Kebijakan sekolah untuk melibatkan orang tua sejak perencanaan program sekolah, merupakan sesuatu yang sangat positif (Jensen, 2011). Apalagi program yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari rumah, dimana   fungsi kontrol dari orang tua terhadap anak, sangat dibutuhkan (Xue et al., 2020). 

Pengendalian Mutu Pendidikan Pada Masa Pademi Covid-19 

Pengendalian Kualitas (Quality Control/QC) merupakan suatu proses pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara sungguh-sungguh terhadap sebuah produk dan dibandingkan dengan persyaratan utama yang diinginkan oleh para pelanggan (Nurholiq et al., 2019). Dalam kaitan dengan pengendalian mutu di bidang pendidikan, hal ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada tahap perencanaan. Masalah yang diperoleh dari hasil evaluasi akan dikoreksi demi peningkatan kualitas yang lebih baik lagi. Tinjauan manajemen, evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh sekolah memiliki tujuan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan (Datema et al., 2020).

Proses pengendalian mutu dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1). Kepala sekolah berkoordinasi dengan semua pendidik atau guru dalam perkembangan pembelajaran selama masa pandemi; 2) Kepala sekolah selalu mengadakan evaluasi rutin untuk mengetahu perkembangan dan kendala yang dihadapi; 3) Setiap hari mengadakan briefing dan komunikasi dengan para guru; 4) Monitoring rutin dari kepala sekolah; 5) Menerima masukan dan kritik dari masyarakat atau orangtua; 6) Kepala Sekolah melakukan supervisi secara intensif; 7) Absensi kehadiran guru dengan cara mewajibkan setiap guru untuk melaporkan proses KBM daring.

Perbaikan Mutu Pendidikan pada Masa Pandemi Covid-19

Perbaikan Kualitas (Quality Improvement/QI) merupakan suatu proses untuk mempertahankan mekanisme yang sudah baik agar kualitas tetap terjaga. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan alokasi sumber daya, menugaskan personil untuk melaksanakan proyek mutu, memberikan pelatihan bagi para karyawan dan menetapkan strategi yang tetap untuk mempertahankan kualitas yang telah dicapai sebelumnya dan mengejar kualitas yang belum sempurna (Umar & Ismail, 2017).

Bebrapa hal yang dapat dilakukan sekolah dalam perbaikan mutu adalah; 1). Memaksimalkan penggunaan aplikasi pembelajaran secara daring; 2). Kepala sekolah bersama tim supervisi terus melakukan supervisi kelas; 3). Kepala sekolah melaksanakan pembinaan berkelanjutan kepada para guru sesuai dengan hasil supervisi; 4). Kepala sekolah melaksanakan koordinasi dengan para guru untuk melakukan evaluasi terhadap materi yang sudah diajarkan; 5). Membahas isi pelajaran esensial yang harus diberikan pada siswa; 6). Mengoptimalkan pemanfaatan media informasi; 7). Pemantauan kegiatan siswa dengan bantuan orang tua; 8). Memaksimalkan peran guru BK dan wali kelas; 9). Pembekalan bagi para guru dalam menggunakan teknologi; 10). Selalu berkoordinasi dengan orang tua untuk memperhatikan siswa selama belajar di rumah; 11). Sering membaharui metode pembelajaran supaya siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran secara daring.

Kita perlu mengakui bahwa pembelajaran secara daring dinilai kurang efektif dan menimbulkan berbagai persoalan lainnya. Namun demikian situasi mengharuskan kita untuk melakukan hal tersebut karena lebih mengutamakan keselamatan manusia. Terlepas dari aneka kekurangan yang ada, di pihak lain sistem pembelajaran secara daring telah membuka peluang bagi para guru untuk melakukan transformasi besar di bidang pengembangan kurikulum dan pedagogi. Di samping itu, siswa pun didorong untuk belajar menggunakan teknologi digital dan mengakibatkan peningkatan literasi digital (Jena, 2020). Oleh karena itu, kebijakan sekolah untuk mengadakan pelatihan bagi para guru tentang penggunaan teknologi digital, sangatlah tepat. Guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus membantu siswa untuk beradaptasi dengan pola baru pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online (Susilana, 2020).

Daftar Rujukan

Burhanudin, B., Prayoga, A., & Irawan, I. (2020). Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Di Sekolah Islam. Journal ISTIGHNA, 3(1), 53--64. https://doi.org/10.33853/istighna.v3i1.43

Datema, T. A. M., Oskam, L., Broerse, J. E. W., & Klatser, P. R. (2020). Review of the Stepwise Laboratory Quality Improvement Process Towards Accreditation (SLIPTA) version 2:2015. African Journal of Laboratory Medicine, 9(1), 1--8. https://doi.org/10.4102/ajlm.v9i1.1068

Jena, P. K. (2020). Impat of Pandemic Covid-19 on Education in India. International Journal of Current Research, Vol. 12, I.

Jensen, D. A. (2011). Examining Teacher's Comfort Level of Parental Involvement. Journal of Research in Education, 21(1), 65--81.

Nurholiq, A., Saryono, O., & Setiawan, I. (2019). Analisis Pengendalian Kualitas (Quality Control) Dalam Meningkatkan Kualitas Produk. Jurnal Ekonologi, 6(2), 393--399. https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/ekonologi/article/download/2983/2644

Susilana, R. (2020). Students ' Perceptions toward Online Learning in Higher Education in Indonesia during COVID-19 Pandemic. 19(4), 9--19. https://doi.org/10.17051/ilkonline.2020.04.101

Umar, M., & Ismail, F. (2017). Peningkatan Mutu Lembaga Pedidikan Isam (Tinjauan Konsep Mutu Edward Deming dan Joseph Juran). Jurnal Pendidikan Islam Iqra', Vol. 11 No.

Xue, E., Li, J., Li, T., & Shang, W. (2020). How China's education responses to COVID-19: A perspective of policy analysis. Educational Philosophy and Theory, 0(0), 1--13. https://doi.org/10.1080/00131857.2020.1793653

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun