Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pembentukan Masyarakat Bebas Dominasi

24 Maret 2022   19:07 Diperbarui: 2 September 2022   19:54 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi ini menunjukkan masyarakat yang terbuka terhadap berbagai sistem, masyarakat yang sama sekali bebas mengungkapkan diri, maksud dan cita-citanya, masyarakat yang tidak mengorbankan nilai dan pribadi lain demi tercapainya tujuan. 

Inilah ciri khas masyarakat komunikatif yang menjunjung tinggi rasionalitas komunikatif. Masyarakat kita harus menjadi masyarakat komunikatif, masyarakat bebas dominasi.

Praktek dominasi kekuasaan yang dijalankan dalam kehidupan politik masyarakat dewasa ini, terutama dalam masyarakat yang disebutnya masyarakat kapitalisme lanjut, mencerminkan penggunaan rasionalitas sasaran. 

Menurut Habermas, rasionalitas seperti ini mesti diganti dengan rasionalitas komunikatif yang memperhatikan aspek komunikasi dalam masyarakat. Habermas beranggapan bahwa, kekuasaan tidak semestinya hanya dilegitimasikan, melainkan juga dirasionalisasikan. 

Kekuasaan harus dicerahi dengan diskusi rasional yang bersifat publik agar para anggota masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan perkembangan politis, termasuk mengarahkan kemajuan teknis masyarakat.

Daftar Rujukan

Hadjon, Paulus Senoda. Membangun Masyarakat Komunikatif Bebas Dominasi dalam Rationalitas Komunikatif Habermas, dalam: AKADEMIKA Vol I, No. 1, (Maumere: Ledalero, 2005).

Suseno, Franz Magnis. 12 Tokoh Etika Abad Ke-20 (Yogyakarta: Kanisius, 2000)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun