Komunikasi ini menunjukkan masyarakat yang terbuka terhadap berbagai sistem, masyarakat yang sama sekali bebas mengungkapkan diri, maksud dan cita-citanya, masyarakat yang tidak mengorbankan nilai dan pribadi lain demi tercapainya tujuan.Â
Inilah ciri khas masyarakat komunikatif yang menjunjung tinggi rasionalitas komunikatif. Masyarakat kita harus menjadi masyarakat komunikatif, masyarakat bebas dominasi.
Praktek dominasi kekuasaan yang dijalankan dalam kehidupan politik masyarakat dewasa ini, terutama dalam masyarakat yang disebutnya masyarakat kapitalisme lanjut, mencerminkan penggunaan rasionalitas sasaran.Â
Menurut Habermas, rasionalitas seperti ini mesti diganti dengan rasionalitas komunikatif yang memperhatikan aspek komunikasi dalam masyarakat. Habermas beranggapan bahwa, kekuasaan tidak semestinya hanya dilegitimasikan, melainkan juga dirasionalisasikan.Â
Kekuasaan harus dicerahi dengan diskusi rasional yang bersifat publik agar para anggota masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menentukan perkembangan politis, termasuk mengarahkan kemajuan teknis masyarakat.
Daftar Rujukan
Hadjon, Paulus Senoda. Membangun Masyarakat Komunikatif Bebas Dominasi dalam Rationalitas Komunikatif Habermas, dalam: AKADEMIKA Vol I, No. 1, (Maumere: Ledalero, 2005).
Suseno, Franz Magnis. 12 Tokoh Etika Abad Ke-20 (Yogyakarta: Kanisius, 2000)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H