Mohon tunggu...
Hendrikus Dasrimin
Hendrikus Dasrimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Scribo ergo sum (aku menulis maka aku ada)

Kunjungi pula artikel saya di: (1) Kumpulan artikel ilmiah Google Scholar: https://scholar.google.com/citations?user=aEd4_5kAAAAJ&hl=id (2) ResearchGate: https://www.researchgate.net/profile/Henderikus-Dasrimin (3)Blog Pendidikan: https://pedagogi-andragogi-pendidikan.blogspot.com/ (4) The Columnist: https://thecolumnist.id/penulis/dasrimin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyatuan Tanah dan Air di Titik Nol: Sebuah Identitas Kolektif?

19 Maret 2022   07:12 Diperbarui: 19 Maret 2022   11:16 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak dapat disangkal bahwa dalam masyarakat multikutural terdapat berbagai macam polemik. Polemik yang kerapkali terjadi adalah polemik mengenai SARA. Polemik ini tentu saja menghilangkan identitas kolektif dalam suatu masyarakat sebab titik tolak identitas kolektif merupakan kesadaran kolektif yang mendorong setiap individu untuk hidup bersama. K. Anthony Appiah mendalami ide identitas kolektif Charles Taylor bertolak dari sikap pendiskriminasian kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas yang dialami sejumlah warga masyarakat Amerika Serikat. Karena itu, ia berusaha untuk memahami identitas kolektif itu dalam diskusi-diskusi Taylor dalam hal ras, etnis dan gender.

Charles Taylor mengatakan "sesuatu yang paling pasti dalam kehidupan adalah ke-Aku-an". Aku adalah kebenaran. Berhadapan dengan diskriminasi rasial, etnis dan gender maka Charles Taylor mengatakan diskriminasi itu adalah pelanggaran manusia terhadap manusia. Karena itu, kesadaran kolektif dalam masyarakat multikultural sangat penting dalam menegakkan identitas kolektif yang mendorong setiap individu untuk hidup bersama. Semoga semangat Bineka Tunggal Ika tetap menjadi daya pengikat yang menegakan identitas kolektif sebagai NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun