Mohon tunggu...
DASOS
DASOS Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI

akun bersama untuk menulis artikel Politik,Hobi,Olahraga,Sosial&;Budaya dan Entertainment.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Digital, Suara Terbungkam

28 Mei 2023   20:31 Diperbarui: 28 Mei 2023   20:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang TikToker asal Lampung dengan nama akun @awbimaxreborn, Bima Yudho Saputro yang sekarang mengeyam Pendidikan di Negara Kanguru akhirnya membuka jalan agar suara rakyat dapat dilirik dan ditanggapi oleh pemerintah. Cara Bima menyuarakan pendapatnya dapat diacungkan jempol. Bersama fakta-fakta yang Bima miliki dan menggunakan kemajuan teknologi tanpa harus turun ke aspal, Bima mampu membuat pemerintah gempar.
 
Setelah video kritik Bima yang berjudul 'Alasan Kenapa Lampung Gak Maju-Maju' terkait infrastruktur, terutama jalanan di Lampung viral. Seorang advokat Gindha Ansori membuat laporan atas dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
 
Bima dituduh sudah menyebarkan ujaran kebencian yang mengandung SARA dengan menggunakan kata 'Dajjal' terhadap pemerintah Lampung. Namun Bima membantah hal tersebut "saya cuma mau kasih kritikan, kalau misalnya saya enggak ngomong 'Dajjal' enggak akan viral. Kalau saya kritik baik-baik enggak akan viral, enggak bakal didengar," ujar Bima.
 
Berdasarkan fakta yang ada, memang benar bahwa jalanan di Lampung memiliki keadaan yang kurang layak untuk digunakan. Jalanan Lampung dibagi menjadi tiga bagian yaitu jalan nasional (kewenangan Pemerintah Pusat), jalan provinsi (kewenangan Pemerintah Daerah atau Provinsi setempat), dan jalan kabupaten atau kota (kewenangan Pemerintah Kabupaten atau Kota). Dari data yang beredar, kerusakan jalan paling parah memang terjadi pada jalan kabupaten atau kota dengan kondisi rusak sebesar 43.26%. Dibandingkan dengan jalan nasional yang tingkat kerusakannya hanya sebesar 6.11% dan jalan provinsi sebesar 23.95%, jalan kabupaten atau kota masih memimpin kerusakan jalan terparah.
 
Tanggapan Orang Tua Awbimaxreborn di Lampung
 
Tidak hanya Bima yang mendapatkan kecaman dari para petinggi. Pada acara Catatan Demokrasi Tv One, Bapak Juliman Rumbiono selaku orang tua Bima bersama beberapa narasumber seperti Bapak Gindha Ansori Wayka selaku advokat sekaligus pelapor saudara Bima Yudho, Bapak Habiburokhman selaku anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Bapak Achmad Nur Hidayat selaku ekonom dan pengamat kebijakan publik, Bapak Boni Hargens selaku pengamat politik, dan Bapak Kapitra Ampera selaku praktisi hukum diberikan waktu dan tempat untuk menyuarakan tanggapannya terharap masalah yang sedang Bima hadapi.
 
Bapak Juliman merasa perbuatan anaknya bukanlah hal yang patut untuk disalahkan. Karena yang dilakukan anaknya tidak menyudutkan salah satu pihak, melainkan hanya bersuara memberikan kritik yang baik untuk kemajuan Daerah Lampung. Kalimat 'tidak bisa mendidik anak' yang disampaikan oleh Bapak Arinal Djunaidi selaku Gubernur Lampung berhasil membuat Bapak Juliman sakit hati.
 
Menurut Bapak Achmad Nur Hidayat, hal yang dilakukan oleh Bima sangat cerdik. Dengan menyampaikan dan mengemas kritikan bergaya anak muda yang dapat dipahami dengan mudah. Beliau beranggapan bahwa pejabat publik tidak terbuka terhadap sebuah kritik yang disampaikan oleh generasi muda. Justru terkesan menyerang personal yang menyampaikan kritik tersebut dan membuktikan bahwa mentalitas pejabat publik tidak sesuai dengan kedudukannya.
 
"Cara menyampaikannya kurang elok" ujar Bapak Kapitra Ampera. Menurut beliau cara Bima melakukan demokrasi digital adalah hal yang benar tetapi alangkah baiknya menggunakan tutur kata yang santun. Gubernur Lampung pada akhirnya tetap melanjutkan hal ini ke jalur hukum namun, konten yang diciptakan oleh Bima tidak memenuhi unsur pidana.
 
Pada konferensi pers yang digelar Selasa (18/04) Donny Arief Praptomo, selaku Subdirektorat Tindak Pidana Tertentu mengatakan polisi resmi menghentikan penyelidikan kasus Bima. "laporan atas nama Bima Yudho Saputro tidak memenuhi unsur pidana, kami simpulkan bukan tindak pidana. Atas dasar tersebut perkara ini kami hentikan penyelidikannya," jelas Donny Arief Praptomo.
 
Para Pemimpin Hengkang Kaki?
 
Untuk memastikan apa yang Bima sampaikan dalam kontennya benar, Bapak Joko Widodo selaku Presiden Indonesia bersama Bapak Zulkifli Hasan selaku Menteri Perdagangan, Bapak Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Bapak Erick Thohir selaku Menteri Badan Usaha Milik Negara dan didampingi oleh Bapak Arinal Djunaidi selaku tuan rumah yaitu Gubernur Lampung melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Lampung.
 
"Jalannya mulus, enak. Dinikmati, sampai Pak Zul tadi tidur. Saya juga tidur. Karena mulus sampai di mobil tidur." Ujar Pak Jokowi. "Ya kalau ada yang hamil bisa ngelahirin" saut Pak Zul terkekeh. Berdasarkan informasi yang ada, masyarakat Lampung sangat gembira. Jalan di Lampung yang seperti kolam ikan selama bertahun-tahun akhirnya akan segera di benahi.
 
Pernyataan sarkas tersebut ternyata tidak dihiraukan oleh orang nomor satu di Provinsi Lampung. Kredibilitas akan pengetahuan gubernur Lampung, Arinal Junaidi patut dipertanyakan. Pasalnya, anggaran APBD yang sudah ditetapkan tidak sepenuhnya diserap oleh pembangunan. Bahkan pada saat menemui Jokowi dan rombongannya beliau sempat menanyakan nama daerah tersebut ke salah satu warganya. Apakah sosok seperti ini termasuk kredible dalam memimpin tonggak kepemimpinan masyarakat Provinsi Lampung?
 
Meskipun begitu, kita patut mengapresiasi atas kinerja Jokowi yang turun langsung ke lapangan meninjau bahkan menegur secara keras kepada gubernur Provinsi Lampung bahwa pembangunan yang strategis dan tepat sasaran sangat dibutuhkan bagi warga Lampung. Hal ini turut memberi penjelasan dan peringatan kepada para pemimpin daerah di Indonesia bahwa jika kerap melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku akan ditindak lanjut sebagaimana mestinya. Sudah semestinya semua pemimpin memiliki rasa tanggung jawab dan integritas yang tinggi. Hal tersebut menjadi tolak ukur kemampuan akan kinerja dan kualitas diri dari seorang pemimpin memimpin daerahnya.
 
Reference :
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230505060506-20-945502/jokowi-ke-lampung-hari-ini-cek-jalan-rusak-yang-viral-di-media-sosial
https://www.bbc.com/indonesia/articles/ckm6m37l4nko
https://nasional.tempo.co/read/1722341/jalan-rusak-di-lampung-kritik-bima-yudho-saputro-sampai-jokowi-lihat-langsung
https://www.kompas.com/properti/read/2023/04/18/113115021/menilik-kondisi-infrastruktur-jalan-di-lampung-yang-dikritik-bima?page=all
https://kliklegal.com/buntut-kritik-pemerintah-lampung-dilaporkan-dengan-uu-ite/
https://www.kemendag.go.id/berita/pojok-media/jokowi-ke-lampung-bersama-zulhas-jalan-penting-untuk-tekan-biaya-logistik
https://youtu.be/zn1MEHy9MXY
https://youtu.be/Wvg2Hu4XQqM

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun