Mohon tunggu...
DASOS
DASOS Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWI

akun bersama untuk menulis artikel Politik,Hobi,Olahraga,Sosial&;Budaya dan Entertainment.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terkontaminasinya Suku Baduy dari Budaya Luar

26 Mei 2023   16:37 Diperbarui: 26 Mei 2023   16:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku baduy salah satu suku asli yang tinggal di Desa Kanekes dataran tinggi perbukitan, kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Suku Baduy sendiri adalah sebutan yang diberi oleh peneliti belanda yang menurutnya mereka mirip dengan kelompok Arab "Badawi" yaitu kelompok orang yang berpindah-pindah tempat tinggal, mereka sendiri lebih senang menyebut diri nya sebagai "Urang Kanekes". Akan tetapi suku ini lebih dikenal sebagai suku baduy di luar sana.

Masyarakat baduy menyebut diri mereka adalah keturunan dari 7 dewa yang diutus turun ke bumi. Suku baduy sendiri adalah bagian dari suku sunda dimana secara umum tidak jauh berbeda, suku baduy sangat memegang teguh adat istiadat dari kekuhur yang diwariskan. Suku ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu suku baduy dalam dan suku baduy luar dimana suku baduy dalam berada di desa Kanekes sedangkan suku baduy luar berada di luar desa mengelilingi suku baduy dalam. Baduy dalam menyebut diri sebagai "Orang Kejeroan" sedangkan baduy luar "Orang Panamping". Kehidupan Kedua masyarakat baduy bisa dibilang sederhana mereka mempertahankan hidup dengan cara tradisiobal dan terisolasi dari dunia luar.

Suku mereka juga harus menghadapi perkembangan zaman ini yang semakin canggih dan modern. Mereka juga harus mengalami perubahan dan penyesuaian untuk mempertahankan kehidupan mereka. Konsekuensi masyarakat baduy yang hidup teriosolasi membuat mereka kurang akan komunikasi dan informasi dunia luar, masyarakat baduy ketat akan adat istiadat, mereka dilarang menggunakan kendaraan, dan listrik , dan banyak peraturan yang ada, mereka masih memakai pakaian yang bernuansa putih dengan ikat kepala hitam, masyarakat mereka juga berkomunikasi menggunakan bahasa sunda, berbeda dengan suku baduy luar yang sudah terkontaminasi oleh pengunjung dari luar, seperti cara berkomunikasi yang sudah menggunakan bahasa Indonesia saat menyambut pengunjung dari luar mereka juga sudah memakai sendal, menggunakan handphone dan berpakaian bebas juga bisa menggunakan kendaraan maupun listrik akan tetapi masyarakat baduy luar masih mengikuti adat yang ada seperti ritual dan lain nya.

Kemajuan teknologi untuk menyampaikan informasi dan komunikasi semakin pesat di era globalisasi, dimana semua terhubung satu sama lain, dapat diakui teknologi adalah peran utama. Pengaruh bagi suku baduy di era globalisasi dengan menggunakan teknologi, seperti media sosial yang menyebarkan informasi, menjadikan suku baduy ini menjadi perbincangan bagi orang-orang di media akan keunikan mereka. Dan menarik para pengunjung untuk melihat sendiri kehidupan tradisonal mereka, pakaian adat, dan adat istiadat mereka, hal ini membantu peningkatan perekonomian dan parawisata suku baduy. Sebaliknya Suku Baduy akan terkontaminasi budaya dari luar. Interaksi dengan pengunjung, media massa, dan teknologi seperti handphone yang dimana memperkenalkan mereka pada budaya luar yang mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan dan pengetahuan masyarakat mereka memberikan kesempatan untuk mengenal dunia luar.

reference

https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/journalcss/article/view/795/805

https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/Prosiding/article/viewFile/1309/862

https://pendidikan-sosiologi.fishipol.uny.ac.id/id/berita/belajar-hidup-benar-dari-masyarakat-baduy.html#:~:text=Hal%20ini%20dikarenakan%20Baduy%20Dalam,leluhurnya%20hingga%20saat%20sekarang%20ini

https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/spatial/article/view/2292/1775

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun