Mohon tunggu...
Dasman Djamaluddin
Dasman Djamaluddin Mohon Tunggu... Editor - Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Lahir di Jambi, 22 September 1955

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

85 Tahun Taufik Abdullah

7 Januari 2021   09:13 Diperbarui: 7 Januari 2021   09:28 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Rabu, 6 Januari 2021, sebuah buku berjudul: "85 Tahun Taufik Abdullah, Perspektif Intelektual dan Pandangan Publik" ( Jakarta: Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2020) dikirimkan oleh penerbitnya kepada saya. Buku setebal 552 halaman ini dieditori oleh beberapa ilmuwan yang diketuai Prof. Dr. Susanto, S.Hum, M.Hum.

Buat saya, Prof. Dr. Taufik Abdullah tidak asing lagi. Ia selalu hadir di setiap acara yang diselenggarakan Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Ia merupakan tokoh penting di jajaran pengurus yayasan. Sebagaimana kita ketahui, Yayasan Pustaka Obor Indonesia adalah milik keluarga besar wartawan terkenal almarhum Mochtar Lubis. Wartawan yang terkenal di masanya, selain Burhanudin Mohamad (B.M) Diah dan Rosihan Anwar. 

Saya pribadi sudah lama juga berhubungan dengan penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Pertam, ketika saya ikut membantu isteri Letnan Jenderal (TNI) Rais Abin, yaitu Dewi Rais, mantan wartawan harian "Pedoman,' pimpinan  tokoh pers Rosihan Anwar. Buku yang diterbitakan Dewi Rais Abin, yaitu: "Hidayat, Father, Friend and A Gentleman (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016). Tulisan saya tentang "Mencari Tapak Sejarah Peranan Panglima PTTS di Sunatera Barat," terdapat di halaman 127-138 buku tersebut.

Di samping buku Dewi Rais Abin, pada tahun 2012, saya menulis tentang suami Dewi Rais Abin, yaitu: "Mission Accomplised, Mengawal Keberhasilan Perjanjian Camp David (Catatan Rais Abin, Panglima Pasukan Perdanaian PBB di Timur Tengah 1976-1979)" (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2012). 

Kedua, buku di mana saya menjadi editor yang diterbitkan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, yaitu: "Catatan BM Diah, Peran 'Pivotal' Pemuda Seputar Lahirnya Proklamasi 17-8-'45 " (Jakarta:  Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018).

Hanya yang masih dalam pemikiran saya, bagaiamana merevisi buku yang saya tulis tahun 1992 yaitu: " Butir-Butir Padi B.M. Diah, Tokoh Sejarah yang Menghayati Zaman" (Jakarta: Pustaka Merdeka, 1992). Apakah Yayasan Pustaka Obor Indonesia berkenan pula merevisinya ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun