Mohon tunggu...
Dasman Djamaluddin
Dasman Djamaluddin Mohon Tunggu... Editor - Saya Penulis Biografi, Sejarawan dan Wartawan

Lahir di Jambi, 22 September 1955

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Paus Mengungkapkan Keprihatinan Mengenai Umat Muslim

26 November 2020   06:36 Diperbarui: 26 November 2020   06:40 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tidak sebegitu bebas," berarti tidak juga bebas sebebas-bebasnya, karena di setiap negara memiliki intelijennya yang selalu menyaring informasi bila sudah menyangkut kepentingan negaranya, termasuk di Indonesia.

Masalah Muslim Uighur, itu benar menyangkut permasalahan dalam negeri China yang sulit memberikan akses ke dunia luar, karena negara Sosialis. Tetapi dengan bertambah banyaknya kecaman dari berbagai negara, termasuk dari Paus Fransiskus, maka RRC harusnya berbenah diri. Meski ada yang mengatakan, muslim Uighur harus dibedakan antara perlakuan diskriminatif dan kemungkinan adanya radikalisme di wilayah tersebut.

Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah menduga Agen Intelijen Amerika (CIA) ada di belakang informasi itu, karena memang untuk mengucilkan RRC. Tetapi dengan adanya pernyataan Paus Fransiskus ini menambah kepercayaan bahwa China benar telah melakukan tindakan tidak patut kepada rakyat Uighur.

Terakhir Paus juga membicarakan masalah Yazid di Irak yang selalu mendapat ancaman dari gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). 

Sudah tentu jika berbicara Yazid, pikiran kita akan teringat kepada Nadia Murad. Nama lengkapnya Denis Murad  Basee Taha, lahir pada tahun 1993. Di usia relatif muda, ia merupakan salah seorang perempuan Yazidi Irak yang menjadi korban pemekorsaan gerilyawan ISIS.

 Itu terjadi ketika ia diculik ISIS pada tahun 2014. Pada waktu itu ISIS sudah merambah ke Suriah dan pada hari Minggu, 29 Juni 2014, mendeklarasikan pembentukan Kekhalifahan Islam.

Nadia Murad tidak sendirian. Ada sekitar 6.500 perempuan Yazidi Irak yang diculik ISIS dan dijadikan budak seks. Untunglah perempuan ini ada yang dilelang termasuk Nadia Murad. Ia kemudian ditebus oleh keluarga Muslim Irak. 

Pengalaman ini dan keterbukaannya serta ingin berjuang menghentikan kekerasan seksual dalam perang, akhirnya ia pantas menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2018.

Awalnya ISIS memang lahir di Irak setelah Presiden Irak Saddam Hussein digulingkan dan dihukum gantung.  Sesudah itu, otomatis seluruh Irak diduduki oleh Amerika Serikat (AS). Bermula dari semangat ingin mengusir AS, Al-Qaeda dari Afghanistan dipimpin oleh Abu Mush'ab al-Zarqawi masuk ke Irak dan membentuk Jama'ah at-Tauhid wal-Jihad.

Selanjutnya mereka bergabung dengan Dewan Syuro Mujahidin Irak.yang terdiri dari delapan kelompok milisi bersenjata Irak. Kemudian tahun 2006, Abu Murah,'ab al-Zarqawi tewas dan digantikan oleh Abu Umar al-Baghdadi, selanjutnya ia mendirikan Negara Islam Irak (ISI) yang berpusat di Baquba, Provinsi Diyala.

Tahun 2010, Abu Umar tewas dan digantikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Pada saat terjadi pergolakan di Suriah,  al-Qaeda telah mendukung oposisi dengan membantu Front al-Nusra untuk melawan pemerintahan Suriah pimpinan Bashar al-Assad. Banyak para Mujahidin yang datang dari negara lain termasuk dari Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun