Yang lainnya menjadi pimpinan parlemen, Chairul Saleh dan puluhan lain jadi menteri, antaranya, Azwar Anas, Fahmi Idris, Emil Salim. Bahkan, masa Demokrasi Liberal parlemen didominasi politisi Minang. Pimpinan dan pendiri partai oleh politisi Minang, sebut saja PARI dan Murba yang didirikan oleh Tan Malaka, Partai Sosialis Indonesia oleh Sutan Sjahrir, PNI Baru oleh Muhammad Hatta.
Pengusaha sukses juga banyak berasal dari Minang, seperti Abdul Latief, Basrizal Koto (pemilik peternakan sapi terbesar di Asia Tenggara), Hasyim Ning (pengusaha perakitan mobil pertama di Indonesia) dan tuanku Tan Sri Abdullah (pemilik Melewar Corporation Malaysia). Orang Minang juga sukses di jagad hiburan, baik sutradara, pemeran dan penyanyi.
Sutradara di antaranya Djamaluddin Malik, Usmar Ismail, Asrul Sani dan Arizal. Film-film karya sineas Minang, seperti Lewat Djam Malam, Gita Cinta dari SMA, Naga Bonar, Pintar Pintar Bodoh, dan Maju Kena Mundur Kena, menjadi film terbaik dan banyak digemari penonton.
Pemeran dan penyanyi Minang yang terkenal, seperti Ade Irawan, Dorce Gamalama, Eva Arnaz, Nirina Zubir, Titi Sjuman, Jajang C Noer, Soekarno M. Noor, dan putranya Rano karno telah menghasilkan produksi serial terlaris seperti si Doel Anak Sekolahan. Di luar negeri, konstribusi orang Minang juga dikenal.
Sejarawan dari Minangkabau yaitu Alfian dan Asvi Warman Adam. Di Kepolisian yang pernah menjadi Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) yaitu Awaloedin Djamin.Di bidang militer, yaitu Letjen (Purn) Rais Abin. Ia baru saja menyerahkan jabatannya sebagai Ketua Umum Legiun Veteran RI (LVRI). Ketika masih berpangkat Mayor Jenderal, Rais Abin dipercaya menjadi Panglima Pasukan Perdamaian PBB di Timur Tengah.
Di Malaysia dan Singapura, antara lain Tuanku Abdul Rahman (Yang Dipertuan Agung pertama Malaysia), Yusof bin Ishaq (presiden pertama Singapura), Zubir Said (Komposer Lagu Kebangsaan Singapura, Majulah Singapura), Sheikh Muszaphar Shukor (Astronot pertama Malaysia), Tahir Jalaluddin Al-Azhari dan Adnan bin saidi. Di negeri Belanda, Roestam Effendi menjadi satu-satunya orang Indonesia yang pernah duduk di parlemen Belanda.
Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, juga orang Minang non Arab yang pernah menjadi Imam Besar Masjidil Haram, Mekah. Keberhasilan yang disebutkan karena orang Minangkabau terkenal denga pekerja keras. Baik dalam pemikiran maupun bidang lainnya. Itu juga erat dengan kebiasaan orang Padang (Minang) yang gemar merantau sehingga semangat untuk merubah nasib sangat tinggi. Terpilihnya orang Minang seperti Ruhana Kuddus sebagai Pahlawan Nasional 2019, hendaknya mampu menyemangati orang Minang muda-muda untuk kembali berperan di berbagai bidang pengabdian di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H