Terakhir, aksi unjuk rasa di Irak sudah menimbulkan korban yang tewas sekitar 250 jiwa lebih. Kemudian aksi unjuk rasa sudah meluas ke Karbala. Sudah tentu berkaitan dengan keyakinan Perdana Menteri Irak, yaitu Islam Syi'ah.
Karbala, atau dulunya sebuah padang pasir yang luas, adalah pusat permukiman masyarakat Islam Syi'ah. Saya berkunjung ke sana pada bulan September 2014. Sebelum ke Karbala, saya berkunjung ke Masjid Al-Kufa, di Kufa,Irak. Masjid ini adalah perjalanan berkesan saya selama di Irak, September 2014, tepatnya hari Sabtu, 20 September 2014. Sebuah masjid yang dibangun Abad VII yang luasnya 11.000 persegi.
Kufa atau Kufah merupakan sebuah kota di Irak. Jaraknya 170 km di selatan Baghdad. Sudah dapat dipastikan memasuki Masjid itu saya sangat kagum. Masjid itu terawat dengan baik, bersih dan berlapiskan cahaya lampu.
Di samping itu, saya bersama beberapa staf Kedutaan Besar RI di Baghdad, diajak berkeliling dan juga diperlihatkan di mana Sayidina Ali r.a, sahabat Nabi Muhammad SAW berkantor di dalam sebuah ruangan selama di sana. Staf kedutaan menyuruh saya melakukan sholat di sebuah tempat yang dianggap dekat makam sahabat Rasulullah tersebut.
Buat saya, pergi ke makam sahabat Rasulullah (Ali r.a) itu sebagai seorang manusia, pasti sedih. Beliau meninggal dibunuh. Sama halnnya dengan Khalifah sebelumnya, Usman.
Saya menitikkan air mata, ketika pemandu bercerita tentang sahabat Nabi itu. Hanya yang menjadi perbedaan antara Sunni dan Syi'ah adalah bahwa sebagai khalifah, pengganti Nabi Muhammad SAW itu dipilih atau otomatis terpilih. Di sinilah perbedaan mendasar antara Sunni dan Si'ah dalam hal siapa pengganti Rasulullah SAW.
Syi'ah berpendapat pengganti Rasulullah adalah Ali r.a, (otomatis) karena belaiulah yang tepat mengganti Rasulullah, bukannya Abu Bakar, Umar dan Usman yang dipilih secara musyawarah (Sunni).
Banyak hal-hal lain yang tidak perlu dibicarakan dalam perjalanan ini. Saya tidak membicarakan perbedaan ini selama di Masjid Kufah. Saya bersyukur sebagai seorang Sunni bisa melihat dengan jelas perbedaan antara Sunni dan Syi'ah.
Setelah berkeliling, saya pun kembali ke penginapan. Besok, pada Hari Minggu,21 September 2014 perjalanan akan dilanjutkan ke Karbala di mana anaknya Ali r.a, Hussein secara mengenaskan dibunuh dan kepanya lepas dari badan.
Ada yang mengatakan kepalanya ditendang oleh kaki-kaki kuda musuh. Di Karbala inilah baru-baru ini para pengunjul rasa di Irak mengatakan tidak membiarkan orang Irak mana pun di Karbala.